Minggu, 04 Oktober 2015

sekilas Cerpen

Atas Takdir Tuhan
Cerpenis oleh Cahyon Elix's

Saat masa lalu telah berganti demi sekejab mata dan saat kehidupan sudah memiliki masa kekeluargaan. Harapan mereka pun dah tercapai dan ada juga yang tidak tercapai.

 Dalam Kehidupan ini ada 4 sekanca diantanya adalah Ahyo, Anto, Khabar, dan Yudi. Namun, persahabatan mereka pun agak renggang sebab terlalu cepat masa SMA telah berlalu. Kini mereka sudah berbeda takdirnya.

Ahyo kini menjadi seorang perawat di suatu Rumah sakit. Anto yang sekarang menjadi perakit alat teknologi modern. Yudi adalah seorang guru bahasa Inggris. Khabar adalah seorang bos di suatu perusahaan terbesar.

Kini mereka sudah sukses, namun kadang kesuksesan itu juga membuat mereka lelah. Saat saat itulah mereka berfikir sejenak untuk mengingat ingat tentang masa - masa di SMAnya dulu.

Namun, tak sengaja takdir Tuhan menemukan 4 sekanca itu.

Saat itu Ahyo yang menjalakan tugasnA seperti biasa. Namun, di tengah tengah kesibukannya itu dia melihat seorang pasien yang ada di depan Rumah Sakit dengan parah sekali kondisinya. Ahyo akhirnya serasa ingin tahu melihat pasien tersebut. Entah kenapa?. Ternyata pasien itu adalah seorang sekertaris perusahaan terbesar. Tak tahu kedatangan Ahyo ternyata di tunggu oleh perawat yang lain. Namun, ada sesosok bos dari sekertaris itu yang seakan sombong sekali.

"Eh eh, mana perawatnya goblok ini dah kritis kondisi sekertaris saya !!!"

"Sabar pak ini akan segera kami tangan i"

"Sabar - sabar. Kayak penasehat aja."

"...(ya Tuhan sombong sekali bapak ini)." Ucap Ahyo dalam batinnya.

Tak sengaja Ahyo melihat papan nama yang ada di dada kiri bos yang sombong itu. Ahyo seolah jadi teringat dengan nama sesorang sahabatnya. Mungkin Ahyo hanya merindukan sahabatnya. Masak sahabat Ahyo , khabar menjadi seolah bos yang sombong. Tiba - tiba ada rekan kerja bos sombong itu dan dia bicara kepadanya.

"Pak Khabar mohon maaf bapak ada tamu penting dari duta Australia. Ada perlu dengan bapak."

"Oh iya. Sekarang kamu tunggu in Arnia ini kalau gitu. Saya akan cepat menuju ke kantor lagi. Dan kamu kabari pakek panggilan dulu kepada beliau bahwa saya masih perjalanan kesana !"

Dari pembicaraan itu akhirnya Ahyo sadar bahwa dia adalah Khabar sahabarnya. Namun, kenapa sekarang menjadi seorang bos yang gayanya seolah dewa saja.

Tetapi dari kesombongan Khabat pun itu Ahyo tidak akan marah dan  sebaliknya, Ahyo pun malah mengejar sahabarnya itu.

"Pak pak pak Khabar . Tunggu pak !"

"Loh kamu ada apa lagi biasa aja. Sudah lah ini saya ada acara penting. Soal sekertaris saya sudah di urusin rekan saya tadi. Soal pembayaran biar nanti saya transfer saja."

"Heh heh heh. Bukan gitu pak saya Ahyo. Pak khabar."

"Adeh . Malah ngajak saya kenalan lagi. Bukan urusan saya itu."

"Baiklah kalau Khabar seolah lupa dengan sahabatnya sendiri."

"...." terdiam sejenaklah Khabar dengan sendirinya. Lama - lama dia teringat dengan Ahyo.

"Benarkah kamu Ahyo.hahahaha. ya maaf ya tadi saya nggak tahu. Gini bukannya saya belagu Y o. Tapi ini ada tamu. Lebih baik aku kasih kartu pengenal saya ini ada nomer hp saya. Nanti hubungi saya aja. Kalau ada waktu luang kita nongkrong bareng. Iya juga ajak si Anto dan si Yudi kalau kamu juga ingat mereka hehehehe. "

"Oke lah"

Disinilah perbedaab yang pernah Ahyo kenal sahabatnya Khabar.

#########

Namun keesokan harinya saat Ahyo bertugas lagi. Datang pasien seorang guru yang sakit dan seorang teknika mesin yang sakit. Tak tahu Ahyo pas waktu bertugas di Ruang UGD, tak sengaja menanyai identitas mereka.

"Iya selamat pagi pak. Ada yang bisa saya bantu."

"Iya. Saya 2 hari ini sering pusing dan seolah pusing saya ini tidak seperti biasanya."

"Iya. Ini atas nama bapak siapa?"

"Pak Yudi"

"Hah?"

"Kenapa pak?"

"Yudi Ilham kah pak?"

"Iya."

"Saya Ahyo sahabat bapak . Hehehehe."

Tak sengaja mereka bentanya tanya itu di dengar oleh pasiennya yang lain. Seorang bapak yang di ruang tunggu itu tak sengaja mendengar obrolan mereka dan gak tahu kenapa langsung masuk.

Ternyata bapak yang ada di ruang tunggu itu adalah Anto. Masuk tanpa permisi dan langsung berkata kata.

"Hahaha. Saya Anto kawan. Maaf tak sengaja mendengar pembicaraan kalian."

"Benarkah pak Anto. Hahaha" ucap Yudi dan Ahyo.

Akhirnya atas takdir Tuhan mereka di temukan dengab karakter yang sudah berbeda di masa SMA nya dulu.

Rabu, 26 Agustus 2015

puisi edisi 26 Agustus 2015

Rintihan Hati Si Kecil
Karya Felix Rio Cahyono


Malam sunyi yang menghiasi ku
Bintang bertabur diatas angkasa
Melambai dan mengajakku
Tuk bersemangat dalam hidup ini

Hati yang tersenyum dan kagum
dengan suasana malam ini
Mungkin Tuhan akan...
Membimbingku, menuntunku
Dan juga menerangi jalan ku

Jalan kesuksesan dari hati
Hati yang berkobarkan semangat
Semangat juang dalam berkarya,
Bersastra dan berusaha.

Dari perantara malaikat
Dari perantara utusannya NYA
Tuhan mengabulkan doa ku

Oh Tuhan
Terima kasih atas bikisan MU
bingkisan kecil yang penuh makna
Penuh kesenangan ini

Kini aku hanya berterima kasih
Pada semua yang engkau berikan
Pada hamba kecil mu ini
Oh TUHAN ku..

Sabtu, 22 Agustus 2015

puisi edisi minggu, 23 Agst 2015

Gila Tahta Celaka
Karya Felix Rio Cahyono

Dunia
dunia akan gila dengan harta
Entah juga martabat dan jabatan
membuat kau gila seperti ini

Pandawa pun yang gila juga
Gila dengan jabatan dan tahta
Sampai sampai menaruhkan
Drupadi putri yang cantik dari negeri gandari
Untuk dipertaruhkan untuk judi
Judi dan bertaruh pada kurawa

Jika begini apakah kalian tiru?
kalian terapkan ?
Cobalah fikirkan sendiri
Lebih memilih persahabatan dan cinta
Apakah kau lebih membunuh persahabatan dan cinta untuk tahta dan jabatan

Jumat, 21 Agustus 2015

nurse is dangerously. short story

Perawat yang mencurigakan

       Saat dini hari dengan suasana yang sunyi di dampingi angin tipis yang berhembus di telinga kiri ku, saat kami di tempat ruangan perkemahan dalam suatu keorganisasian (RSUD). Angin yang selalu berhembus dari pintu ketelingaku perlahan - lahan dan akhirnya mengung mas joko pun juga merasakan itu. Kami merasa tidak enak dengan suana sunyi di dampingi dengan hembusan angin yang tiba - tiba datang dan mengundang suasana takut saat ini. Mas joko lalu menenangkan kami berdua.

      " jangan kosongkan fikiran! Tetap tinggal kan satu fikiran yaitu Tuhan kalian! Dan lalu sebut dalam hati kalian!" Kata mas Joko yang takut dengan suasana yang tak biasa ini. Aku pun dan Trian bergegas menutup telinga dan selalu mengucapkan nama Tuhan kami sesuai keyakinan kami masing-masing. Tiba - tiba tak tahu kemudian ada sesosok 3 perawat yang tak di kenal datang menemui kami dengan santainya. Kami yang kaget dengan suasana tersebut. Saat perawat mulai membuka untuk berbicara pada kami di dampingi angin yang berhembus dalam telinga kami.

     " ya, selamat malam pak? Salah satu dari kami ingin memeriksa dari kesehatan kalian !" Kata salah satu perawat. Mas Joko yang selalu ingin menjaga kami. Mas Joko pun bergegas secepat kilat untuk menjawab pertanyaan dari perawat tersebut.

     " ya selamat malam juga bu. Maaf dari kami kelihatannya gak ada yang sakit bu. Sehat semua!" Kata mas Joko yang penuh dengan rasa takut yang menghadapi perawat itu bertanya.

     " mungkin tidak apa apa kok pak! Kami cuma ingin memeriksa saja. Ada anggota yang cewe disini. Ya ini mbak ini kelihatannya sakit?" Kata perawat yang berjalan menuju ke samping Trian. Aku pun sebagai teman dekatnya sudah sangat khawatir, bahwa ini adalah peristiwa yang tidak biasa.

     " hah tidak bu, saya sehat kok. Gak ada yang perlu di periksa kok. Maaf!" Kata Trian dengan penuh rasa takut menjawab pertanyaan dari perawat yang tak dikenalnya. Namun perawat tetap memaksa Trian untuk di periksanya.

     " gak , gak papa kok mbak. Ini cuma tak periksa denyut nadi dan detak jantung dari mbak!" Kata perawat yang tiba - tiba memaksa Trian untuk di periksanya. Secepat kilat perawat itu mengeluarkan stestekop dan memegang dada Trian. Tak tahu kemudian, perawat itu makin lama semakin mencurigakan. Dan tak seperti kalian duga, Trian di tusuk dengan jarum suntik untuk di suntikkan ke urat nadinya. Trian kaget dan shok , menjerit ketakutan. Akhirnya dengan secepat kilat perawat itu mencengkram dada Trian dan menusuk dengan kuku yang tiba - tiba memanjang. Perawat menusuk semakin dalam, sampai mendekati jantung dan bahkan dia mengambil jantung dari Trian.

     " Trian !!!" Suara jerit keras ku yang tiba - tiba aku katakan. Sungguh apa daya melihat Trian yang semakin lemas dan pucat, aku pun menangis dan seakan mati langkah untuk bergegas menghentikan perawat tersebut.

    Perawat pun membawa jantung Trian dan bergegas meninggalkan kami. Aku dan mas Joko hanya terdiam dan mati langkah disana. Trian yang malang sekali, dia pun sempat memanggil kami saat menjerit ketakutan tadi. Aku yang bergegas dan berusaha lari kesamping Trian. Isap tangis dan duka diantara aku dan mas Joko di dampingi suasana sunyi dalam ruangan RSUD tersebut.

Senin, 17 Agustus 2015

Hilang permata indahku
Karya Felix Rio Cahyono

Tangisan hati yang merintih sedih
Sedih pilu menusuk hati
Saat kau mulai hilang
Hilang dalam kehidupanku

Pentang jalan ini tanpa mu
Gelap hidup ini tanpa mu
Hanya merunduk dan berharap
Berharap untuk kau kembali

Senyum indah....
Kini berganti senyum kepedihan
dimana permata indah ku
Yang dulu selalu membuat aku
Tuk bersemangat dalam hidupku

Minggu, 16 Agustus 2015

Jayalah bangsaku
Karya Felix Rio Cahyono

Tangisan para rakyat
Saat banyak penjajah berdatangan
kami hanya bisa merenduk
Didepan mereka
Dan hanya bisa diam
Dalam kesengsaraan ini

Banyak rakyat menderita
Dan kuku kurus dan kelaparan
Banyak hasil panen
Panen yang di sita para penjajah
Namun apa daya
Kami hanya terdiam dan merintih sedih...
Merasakan kehidupan
Kehidupan yang selalu di tindas ini

Saat takdir menentukan
Dan saat takdir menyelamatkan
Dari kesengsaraan ini
Saat penjajah mulai pergi
Dan merasa lemah
Suara teks proklamasi
yang di bacakan dengan keras
Dan suara sorak merdeka yang membangkitkan negeri ini
Jayalah bangsa dan negara ku
Di Dirgahayu 70th ini
Jayalah Indonesiaku

Merdeka!



Merdekalah untuk bangsa
Karya Felix Rio Cahyono

Sang merah putih berkibarlah
berkibar di atas bangsa ini
Engkaulah cita - cita bangsa
pahlawan terkenanglah jasa mu

Kini hanya kita
Yang dapat meneruskan jasanya
berkaryalah, semangatlah...
Dalam membanggakan bangsamu

Berkarya untuk bangsa
Yang merdeka berdaulat
Adil dan makmur
Dirgahayu Indonesia ku
Engkaulah semangat ku

Merdeka....merdeka....merdeka !