Elsa
Anjelika is My spirit ‘n’ My Love.....
Jum’at,
20 Desember 2013
Setelah permainan ku yang lama selama ini aku
pun mulai mengatakan yang sesungguhnya. Saat bel pulang pun berbunyi, aku
menghampiri dikelas adik kelas itu. Nggak tau kenapa hati ini kok deg deg ser
gitu ya, apa ini yang namanya jatuh cinta. Akhirnya aku pun mempunyai janji
untuk mengungkapkan padanya secara langsung.
Saat jam untuk bersih – bersih kelas
, banyak burung berkicau di pohon mangga
di samping kelas ku. Saat waktu itu aku pun diam – diam dari kelas ku pergi ke
kelas Elsa. Saat aku berjalan di belakang – belakang kelas , banyak bapak guru
yang mengawasi siswa saat bersih – bersih. Walaupun begitu, aku pun berusaha
agar tidak di ketahui oleh bapak ibu guru pengawas bersih – bersih dengan cara
masuk kelas lain sambil menyamar menjadi penghuni kelas itu. Syukur saja, cara
ku itu tidak di ketahui oleh bapak pengawas bersih – bersih. Setelah aku tiba di belakang kelas Elsa,
kenapa tangan dan bibir ku menjadi kaku dan dingin, seolahnya seperti orang
mati.
“ huuuh, gimana ini ? kenapa tangan
ku dan bibir ku dingin seperti orang mati aja. Aku harus berani , felix harus
berani. Kesempatan tidak datang dua kali . huuuh” Kataku dengan pelan –
pelan sambil menggenggam tangan ku
bersemangat dengan tangan dan bibirku yang kaku. Aku pun mengetuk jendela kelasnya
dengan jari tengah ku. Lalu ada Temannya
sekelasnya Elsa membukakan Jendela.
“El......... sa nya ada dek?”
tanyaku sambil gugup dan gagap. Itulah aku yang selalu saja takut malu jika mau
mengungkapkan rasa cinta ku.
“ya, kak.... sebentar aku panggilkan.
El, Elsa ada kakak kelas mencari mu lewat jendela ini loh.” Jawab adek kelas temannya Elsa. Beberapa
kemudian, Elsa pun datang terjadilah prosesnya. Saat ini adalah moment yang tak
pernah ku lupakan seterusnya.
“emmm, Ya ada apa Kak? J” kata Elsa sambil senyum dan
malu dengan menutupi mulutya.
“ya, a..... aku mau membicarakan sesuatu yang kita bicarakan
waktu di sms kemarin malam. Aku ingin membuktikan bahwa aku ingin adek menjadi
pacar ku. Eeee, di samping itu juga sebagai penyemangat ku. Hihihihihi” kata ku
sambil gugup dan tertawa kecil di depan elsa.
“em. ya, terus?” kata elsa sambil
ekspresi wajah yang senyum manisa pada ku.
Saat dia senyum , saat itu aku tak bisa melupakan senyum manisnya itu.
“ ya, aku cinta dan sayang kamu. Aku
ingin kamu menjadi penyemangat ku atau
pacar ku ?” kata ku sambil tersenyum manis juga dengan rasa tangan ku yang
semakin dingin.
“ya, ya deh. Dah silahkan kembali ke
kelasnya kak. Banyak bapak pengawas pembersih lewat. Nanti kalau kakak di sini
, bisa di kira kakak ngapain lagi. Maaf nggak maksud mengusir ya. J” kata Elsa sambil senyum
manisnya itu.
“ya , makasih dek.” Kata ku sambil
tersenyum manis, seakan aku tidak percaya dengan keajaiban ini.
Aku pun kembali ke kelas ku dengan
senang sekali, sambil berkata – kata dalam hati dan seakan tidak percaya dengan
keajaiban ini. “ ya Tuhan, ucap syukur ku pada mu.huuuuh” kata ku sambil berlari menuju kelas ku
kembali.
Setelah melakukan proses jadian antara aku dan dia.
Kami pun hidup terasa nyaman dan terasa ada penyemangat dalam proses
pembelajaran ini. Saling memberi ejean yang menantang jika di salah satu
rintangan dalam belajar di pembelajaran. saat itu terjadi percakapan yang
saling menantang diantara kita dalam sms.
“hey,
kamu ahli dalam bidang apa emangnya ? J.” Kataku pada Elsa sambil
beri emot senyum.
“apa aja boleh, hehhehehe J.”kata Elsa sambil emot senyum.
“kalau
belajar harus giat ya apa lagi, kamu deket dengan 2 juara paralel kelas, aku
nggak mau malu dan tentunya kamu juga termotivasi dalam amanatku.” Kata ku
sambil senang walaupun hanya di pesan.
“ya, kamu juga semangat. Jangan teledor, nanti
kamu teledor saat menghadapi UN” kata Elsa sambil rasa khawatir dari sms .
“ya, aku juga mohon doa ya untuk esok
menghadapi UN nanti”kataku.
“ya
aku doaiin kok, tapi doa tiada guna jika nggak mau belajar, kak. Jadi, kamu
yang semangat hadapi soal - soal itu
ya.” Kata Elsa.
“aku usahakan biar kamu sebagai penyemangatku
dan orang yang aku sayangi, terima kasih, untuk pengobar hati ini.” Kata ku
dengan sangat termotivasi dengan doa dan kata – katanya.
Biasa kami melakukan jarak jauh , maksudnya tidak
bercakap – cakap jika saat Ujian Harian dam Ujian Akhir Semester datang. Agar semua dalam proses pendidikan lancar dan
mencapai tujuannya yang nanti kita inginkan masing – masing. Itulah aku merasakan terang jalan ku,
berkobar seperti obor, hati ini tiap dia memberi amanat buat masa depan. Pada hari – hari yang biasa aku ingin
memberikan kejutan untuk semua motivasi dia ke aku. Walaupun hanya boneka
kelinci pink yang biasa saja.
“tara!!?, ini buat kamu.” Kata ku saat aku memberikan
haidahnya.
“ apa ini ? nggak kok aku nggak bermaksud minta apa
dari kamu, yang aku minta kita saling akur dan saling berfikir kedepan saja.
Maaf aku nggak biasa menerima hadiah sperti ini.”kata Anjel.
“ahhh, kamu ini
nggak bersyukur dikasih malah nolak. Ya terima ya L. Please !!!” kata ku sambil
memohon agar di terima hadiah ku.
“nggak ah, nggak terbiasa di kado gini aku. Maaf.”kata
Anjel yang masih tetep keras kepala, nggak mau menerima penghargaan dari aku.
“terserah kamu lah, ku tinggal disini, biar dia
menangis disitu.”kata ku dengan kesal. Akhirnya lama kelamaan dia terima dan
senanglah hati ini, dengan diterima hadiah itu.
Tapi , pada saat itu dia nggak mau ingin mengganggu
aku untuk fokus ke Ujian Nasional dan akhirnya hubungan kita selesai sampai aku
mulai melakukan Ujian Nasional. Di samping itu aku pernah bertengkar sama Elsa
yang mengakibatkan semua ini berakhir. Dari masalah yang kekanak kanakan ku.
Biasalah dari sifat ku yang sering emosian
dan sifat Elsa yang penuh curiga seakan aku mempunyai penyemangat baru
lagi dan juga Elsa menyangka bahwa aku melukai teman sekelasnya.
Siang saat jam istirahat ada adek kelas ber
keliaran di depan kelas ku dan ternyata
dia teman sekelasnya Elsa, di samping itu juga dia pacar dari adek sepupu ku.
Aku pun mengejeknya dengan menanyakan kabar adek sepupu ku.
“ hey, Fen? Gimana ? tumben gak sama Lery? Hoh.
Hehehe” kata ku sambil tertawa.
“.......” jawab dia dengan diam dan tiba – tiba
menangis , terus dia lari kem bali ke kelasnya. Tidak tahu kenapa setelah dia
pergi, Elsa lewat di depan kelas ku dan berpesan pada ku untuk menghampiri ke
kelasnya saat pulang. Mungkin, dia ingin
mengatakan sesuatu penting pada ku.
Tak lama kemudian bel pulang pun berbunyi dan aku
langsung berjalan menuju ke kelas Elsa. Aku ingin tahu kenapa ia ingin aku ke
kelasnya. Nampaknya seperti ada hal penting yang mung kin ia kata kan.
“ hey dek. Ada apa? Kok tumben pasang wajah seperti itu.” Kata ku sambil curiga dengan
Elsa yang memasang wajah marah pada ku.
“ kakak jahat ya ternyata dan kenapa kakak tadi
mengejek temen ku sampai menangis seperti itu.” Jawab Elsa dengan ekspresi
wajah yang kesal sekali pada ku.
“ aku tuh nggak nglukain dia kok dek, aku Cuma tanya
kenapa kok sendirian, biasanyakan canda tawa dan bermain pun sama pasangannya?”
kata ku sambil menjelaskan konfliknya.
“kenapa juga kakak tanya gitu an sama dia, kan juga
bukan urusan kakak. Kenapa ya sering – sering ini kakak selalu menggoda dan
mengejek banyak perempuan lainnya. Emang sih, aku gak seperti mereka lainnya.
Sudah lah , dari pada kakak jail sama wanita seperti itu tadi kita akhiri
hubungan kita ya, maaf ya. mending kakak lebih bebas jailin wanita lainnya tanpa aku di samping kakak.” Kata Elsa sambil
marah dan bicara seperti itu tadi.
“ oke, ya! Padahal aku hanya bercanda pada teman mu
itu. Terserah lah kamu mau bicara apa !!!
Tidak berperasaan sekali. Mudah sekali kamu mengatakan akhir , akhiri
hubungan kita seperti ini !!!” kata ku sambil ber teriak – teriak dan serasa
tidak ikhlas mengakhiri hubungan ini.
Kemudian Elsa
langsung pergi pulang dengan menuju ke parkir sepeda nya. Dia berjalan tanpa
tak menoleh sekali pun ke muka ku lagi.
Walaupun aku tadi sempat berteriak -
teriak seperti itu dia pun tetap berjalan untuk pulang. Saat itu aku
hampir sedih di setiap malam ku. Handphone ku yang setiap sore ada pesan dari
dia, sekarang pun kosong tiada peringatan pesan sekali pun. Saat malam sekali
bapak ibu ku sudah tidur di kamarnya sendiri,
aku pun sempat menangis di kamar ku sampai tergagu – gagu dan tidak
seorang pun melihatnya. Aku sungguh berfikir “ semudah itu dia menyelesaikan
masalahnya. Apa dia merasakan yang aku rasakan saat ini, aku menangis akan kan
tak rela untuk berpisah seperti ini.” Aku berfikir seperti itu sambil terbayang
bayang ucapan Elsa yang kasar pada ku tadi. “kenapa juga kakak tanya gitu an
sama dia, kan juga bukan urusan kakak. Kenapa ya sering – sering ini kakak
selalu menggoda dan mengejek banyak perempuan lainnya. Emang sih, aku gak
seperti mereka lainnya. Sudah lah , dari pada kakak jail sama wanita seperti
itu tadi kita akhiri hubungan kita ya, maaf ya. mending kakak lebih bebas
jailin wanita lainnya tanpa aku di
samping kakak.” Saat Elsa berkata seerti itu tadi yang teringat dalam fikiran ku.
Hampir seminggu kami tidak bercakap – cakap dan juga
tidak sekali pun menoleh saling melihat. Malam itu, aku mengirim SMS untuk
memaafkan perbuatan ku yang tidak sewajarnya saat itu. Selain itu, aku berusaha
berkata pada Elsa ingin kembali ber hubungan pada ku sebagai penyemangatku.
Tetapi, Elsa pun tetap juga mengambil keputusan untuk tidak berhubungan lagi
dengan ku. Elsa ingin berhubungan biasa selayaknya seperti adik dan kakak biasa
saja.
“semangat belajar dan gapai keinginanmu kak, jangan
sedih in semua karena aku ingin membanggakan kamu” kata Elsa.
“ya, deh. Terima kasih atas semuanya ya yang telah
kamu berikan pada aku, motivasi kamu, doa kamu , dan kasih sayang kamu padaku”
kata ku sambil sedih karena aku masih ingin bersama dia.
Di situ aku ingin berusa dan terus berusaha untuk
serius melakukan ujian dengan sangat serius. Dari ujian percobaan yang aku
lalui, dan Ujian Nasional kini yang aku nantikan. untuk melakukan amanat dari Elsa. Ujian
Nasional pun selesai dan aku pun bangga akan motivasi Elsa dan bangga pada diri
ku yang sudah bisa membanggakan orang tua ku mendapatkan nilai yang cukup untuk
sekolah yang di inginkan oleh ibuku.
Saat itu perpisahan lulusan tahun 2013 di rayakan
dengan mengundang dalang cilik dari adik kelas 7 yang pintar bermain wayang. Di
situ juga banyak yang melihatnya, aku pun nggak lupa dengan siapa yang memberi
motivasi pada ku waktu itu. Aku ingin berterimakasih padanya dan aku menghampiri
dikelasnya. Kami bercakap – cakap dengan duduk di depan kelasnya sambil melihat
wayang dari depan kelas Elsa
“dek, makasih atas semuanya, nanti doakan juga aku diterima disekolah yang
aku inginkan ya dek.” Kata ku sambil mengucapkan terima kasih.
“ya, kak. Nanti
aku juga akan sukses juga seperti kak! Ya kak.” Kata Elsa sambil sedih dengan
mata yang berkaca – kaca.
“ya, dek. Loh
kenapa dek? Jangan sedih dan jangan nakal, dan juga jangan menyimpang dari
pelajaran sekolah. Semoga esok adek juga sukses seperti aku, bisa lulus dengan
danum yang tinggi dan juga bisa ke sekolah yang adek inginkan.” Kata ku sambil
sedih juga karena melihat Elsa juga sedih.
“selamat ke
jenjang yang lebih tingi, lagi kak.
Selalu ingat aku dalam penyematngat hidupmu adalah aku pada waktu itu.”
Kata Elsa dengan menghusap air matanya .
“ya akan ku kenang, juga jaga kilinci pink disana
dengan baik. Karena dia melambangkan aku dek. Walaupun aku nanti meninggalkan
dunia kejunioran ku ini, tapi aku tetap ada disamping mu untuk membalas
menyemangati mu.” Kata ku dengan sedih dan hati yang nggak ingin berpisah
dengan dia.
“ya , kak. Sudah kak, aku mau ikut teman – teman ku ke
pegelaran wayang , ayoh mau ikut ? ”kata Elsa sambil berdiri dengan senyum
manisnya dan dengan rambut yang berkuncir ekor kuda. Saat dia berkuncir ekor
kuda membuat ku semakin ingin menyeyanginya lagi.
“ya , nggak
enak aku sama teman ku aja yang lain agar enak dilihat guru, masak kita deket –
dekatan terus, hehehhehehe.” Kata ku sambil melambaikan tangan dan cium jauh,
mata berkedip, dan jari ku megodekan daun waru.
video yang sempat aku buat untunya saat masih ada hubungan.
Aku pun kembali dan melanjutkan melihat pagelran
wayang dengan teman – teman dan Elsa juga melihat sambil duduk berkumpul dengan
teman sekelasnya. Saat itu aku mulai merasakan rasa cinta yang tak bisa ku
lupakan hingga sekarang. Terima kasih EL atas semua jasa mu akan ku kenang. walaupun sekarang sudah menjadi adek dan kakak kelas saja. hehhhehe