Selasa, 14 Juli 2015

Elsa Anjelika is My spirit ‘n’ My Love..... new version...

Elsa Anjelika is My spirit ‘n’ My Love.....
Jum’at, 20 Desember 2013

                Setelah permainan ku yang lama selama ini aku pun mulai mengatakan yang sesungguhnya. Saat bel pulang pun berbunyi, aku menghampiri dikelas adik kelas itu. Nggak tau kenapa hati ini kok deg deg ser gitu ya, apa ini yang namanya jatuh cinta. Akhirnya aku pun mempunyai janji untuk mengungkapkan padanya secara langsung.

            Saat jam untuk bersih – bersih kelas ,  banyak burung berkicau di pohon mangga di samping kelas ku. Saat waktu itu aku pun diam – diam dari kelas ku pergi ke kelas Elsa. Saat aku berjalan di belakang – belakang kelas , banyak bapak guru yang mengawasi siswa saat bersih – bersih. Walaupun begitu, aku pun berusaha agar tidak di ketahui oleh bapak ibu guru pengawas bersih – bersih dengan cara masuk kelas lain sambil menyamar menjadi penghuni kelas itu. Syukur saja, cara ku itu tidak di ketahui oleh bapak pengawas bersih – bersih.  Setelah aku tiba di belakang kelas Elsa, kenapa tangan dan bibir ku menjadi kaku dan dingin, seolahnya seperti orang mati.

            “ huuuh, gimana ini ? kenapa tangan ku dan bibir ku dingin seperti orang mati aja. Aku harus berani , felix harus berani. Kesempatan tidak datang dua kali . huuuh” Kataku dengan pelan – pelan  sambil menggenggam tangan ku bersemangat dengan tangan dan bibirku yang kaku. Aku pun mengetuk jendela kelasnya dengan  jari tengah ku. Lalu ada Temannya sekelasnya Elsa membukakan Jendela.

            “El......... sa nya ada dek?” tanyaku sambil gugup dan gagap. Itulah aku yang selalu saja takut malu jika mau mengungkapkan rasa cinta ku.

            “ya, kak.... sebentar aku panggilkan. El, Elsa ada kakak kelas mencari mu lewat jendela ini loh.”  Jawab adek kelas temannya Elsa. Beberapa kemudian, Elsa pun datang terjadilah prosesnya. Saat ini adalah moment yang tak pernah ku lupakan seterusnya.

“emmm, Ya ada apa Kak? J” kata Elsa sambil senyum dan malu dengan menutupi mulutya.

            “ya, a..... aku  mau membicarakan sesuatu yang kita bicarakan waktu di sms kemarin malam. Aku ingin membuktikan bahwa aku ingin adek menjadi pacar ku. Eeee, di samping itu juga sebagai penyemangat ku. Hihihihihi” kata ku sambil gugup dan tertawa kecil di depan elsa.

            “em. ya, terus?” kata elsa sambil ekspresi wajah yang senyum manisa pada ku.  Saat dia senyum , saat itu aku tak bisa melupakan senyum manisnya itu.

            “ ya, aku cinta dan sayang kamu. Aku ingin kamu menjadi penyemangat ku  atau pacar ku ?” kata ku sambil tersenyum manis juga dengan rasa tangan ku yang semakin dingin.

            “ya, ya deh. Dah silahkan kembali ke kelasnya kak. Banyak bapak pengawas pembersih lewat. Nanti kalau kakak di sini , bisa di kira kakak ngapain lagi. Maaf nggak maksud mengusir ya. J” kata Elsa sambil senyum manisnya itu.

            “ya , makasih dek.” Kata ku sambil tersenyum manis, seakan aku tidak percaya dengan keajaiban ini.

            Aku pun kembali ke kelas ku dengan senang sekali, sambil berkata – kata dalam hati dan seakan tidak percaya dengan keajaiban ini. “ ya Tuhan, ucap syukur ku pada mu.huuuuh”  kata ku sambil berlari menuju kelas ku kembali.

Setelah melakukan proses jadian antara aku dan dia. Kami pun hidup terasa nyaman dan terasa ada penyemangat dalam proses pembelajaran ini. Saling memberi ejean yang menantang jika di salah satu rintangan dalam belajar di pembelajaran. saat itu terjadi percakapan yang saling menantang diantara kita dalam sms. 

            “hey, kamu ahli dalam bidang apa emangnya ? J.” Kataku pada Elsa sambil beri emot                          senyum.

            “apa aja boleh, hehhehehe J.”kata Elsa  sambil emot senyum.

           “kalau belajar harus giat ya apa lagi, kamu deket dengan 2 juara paralel kelas, aku nggak mau                malu dan tentunya kamu juga termotivasi dalam amanatku.” Kata ku sambil senang                              walaupun hanya di pesan.

            “ya, kamu juga semangat. Jangan teledor, nanti kamu teledor saat menghadapi UN” kata Elsa               sambil rasa khawatir dari sms .

            “ya, aku juga mohon doa ya untuk esok menghadapi UN nanti”kataku.

            “ya aku doaiin kok, tapi doa tiada guna jika nggak mau belajar, kak. Jadi, kamu yang                             semangat hadapi soal  - soal itu ya.” Kata Elsa.

            “aku usahakan biar kamu sebagai penyemangatku dan orang yang aku sayangi, terima kasih,                untuk pengobar hati ini.” Kata ku dengan sangat termotivasi dengan doa dan kata – katanya.

Biasa kami melakukan jarak jauh , maksudnya tidak bercakap – cakap jika saat Ujian Harian dam Ujian Akhir Semester datang.  Agar semua dalam proses pendidikan lancar dan mencapai tujuannya yang nanti kita inginkan masing – masing.  Itulah aku merasakan terang jalan ku, berkobar seperti obor, hati ini tiap dia memberi amanat buat masa depan.  Pada hari – hari yang biasa aku ingin memberikan kejutan untuk semua motivasi dia ke aku. Walaupun hanya boneka kelinci pink yang biasa saja.

“tara!!?, ini buat kamu.” Kata ku saat aku memberikan haidahnya.
“ apa ini ? nggak kok aku nggak bermaksud minta apa dari kamu, yang aku minta kita saling akur dan saling berfikir kedepan saja. Maaf aku nggak biasa menerima hadiah sperti ini.”kata Anjel.
 “ahhh, kamu ini nggak bersyukur dikasih malah nolak. Ya terima ya L. Please !!!” kata ku sambil memohon agar di terima hadiah ku.
“nggak ah, nggak terbiasa di kado gini aku. Maaf.”kata Anjel yang masih tetep keras kepala, nggak mau menerima penghargaan dari aku.
“terserah kamu lah, ku tinggal disini, biar dia menangis disitu.”kata ku dengan kesal. Akhirnya lama kelamaan dia terima dan senanglah hati ini, dengan diterima hadiah itu.

Tapi , pada saat itu dia nggak mau ingin mengganggu aku untuk fokus ke Ujian Nasional dan akhirnya hubungan kita selesai sampai aku mulai melakukan Ujian Nasional. Di samping itu aku pernah bertengkar sama Elsa yang mengakibatkan semua ini berakhir. Dari masalah yang kekanak kanakan ku. Biasalah dari sifat ku yang sering emosian  dan sifat Elsa yang penuh curiga seakan aku mempunyai penyemangat baru lagi dan juga Elsa menyangka bahwa aku melukai teman sekelasnya.

Siang saat jam istirahat ada adek kelas ber keliaran  di depan kelas ku dan ternyata dia teman sekelasnya Elsa, di samping itu juga dia pacar dari adek sepupu ku. Aku pun mengejeknya dengan menanyakan kabar adek sepupu ku.

“ hey, Fen? Gimana ? tumben gak sama Lery? Hoh. Hehehe” kata ku sambil tertawa.
“.......” jawab dia dengan diam dan tiba – tiba menangis , terus dia lari kem bali ke kelasnya. Tidak tahu kenapa setelah dia pergi, Elsa lewat di depan kelas ku dan berpesan pada ku untuk menghampiri ke kelasnya  saat pulang. Mungkin, dia ingin mengatakan sesuatu penting pada ku.

Tak lama kemudian bel pulang pun berbunyi dan aku langsung berjalan menuju ke kelas Elsa. Aku ingin tahu kenapa ia ingin aku ke kelasnya. Nampaknya seperti ada hal penting yang mung kin ia kata kan.

“ hey dek. Ada apa? Kok tumben pasang wajah  seperti itu.” Kata ku sambil curiga dengan Elsa yang memasang wajah marah pada ku.

“ kakak jahat ya ternyata dan kenapa kakak tadi mengejek temen ku sampai menangis seperti itu.” Jawab Elsa dengan ekspresi wajah yang kesal sekali pada ku.

“ aku tuh nggak nglukain dia kok dek, aku Cuma tanya kenapa kok sendirian, biasanyakan canda tawa dan bermain pun sama pasangannya?” kata ku sambil menjelaskan konfliknya.

“kenapa juga kakak tanya gitu an sama dia, kan juga bukan urusan kakak. Kenapa ya sering – sering ini kakak selalu menggoda dan mengejek banyak perempuan lainnya. Emang sih, aku gak seperti mereka lainnya. Sudah lah , dari pada kakak jail sama wanita seperti itu tadi kita akhiri hubungan kita ya, maaf ya. mending kakak lebih bebas jailin wanita lainnya  tanpa aku di samping kakak.” Kata Elsa sambil marah dan bicara seperti itu tadi.

“ oke, ya! Padahal aku hanya bercanda pada teman mu itu. Terserah lah kamu mau bicara apa !!!  Tidak berperasaan sekali. Mudah sekali kamu mengatakan akhir , akhiri hubungan kita seperti ini !!!” kata ku sambil ber teriak – teriak dan serasa tidak ikhlas mengakhiri hubungan ini.

 Kemudian Elsa langsung pergi pulang dengan menuju ke parkir sepeda nya. Dia berjalan tanpa tak menoleh sekali pun  ke muka ku lagi. Walaupun aku tadi sempat berteriak -  teriak seperti itu dia pun tetap berjalan untuk pulang. Saat itu aku hampir sedih di setiap malam ku. Handphone ku yang setiap sore ada pesan dari dia, sekarang pun kosong tiada peringatan pesan sekali pun. Saat malam sekali bapak ibu ku sudah tidur di kamarnya sendiri,  aku pun sempat menangis di kamar ku sampai tergagu – gagu dan tidak seorang pun melihatnya. Aku sungguh berfikir “ semudah itu dia menyelesaikan masalahnya. Apa dia merasakan yang aku rasakan saat ini, aku menangis akan kan tak rela untuk berpisah seperti ini.” Aku berfikir seperti itu sambil terbayang bayang ucapan Elsa yang kasar pada ku tadi. “kenapa juga kakak tanya gitu an sama dia, kan juga bukan urusan kakak. Kenapa ya sering – sering ini kakak selalu menggoda dan mengejek banyak perempuan lainnya. Emang sih, aku gak seperti mereka lainnya. Sudah lah , dari pada kakak jail sama wanita seperti itu tadi kita akhiri hubungan kita ya, maaf ya. mending kakak lebih bebas jailin wanita lainnya  tanpa aku di samping kakak.” Saat Elsa berkata seerti itu tadi  yang teringat dalam  fikiran ku.

Hampir seminggu kami tidak bercakap – cakap dan juga tidak sekali pun menoleh saling melihat. Malam itu, aku mengirim SMS untuk memaafkan perbuatan ku yang tidak sewajarnya saat itu. Selain itu, aku berusaha berkata pada Elsa ingin kembali ber hubungan pada ku sebagai penyemangatku. Tetapi, Elsa pun tetap juga mengambil keputusan untuk tidak berhubungan lagi dengan ku. Elsa ingin berhubungan biasa selayaknya seperti adik dan kakak biasa saja.

“semangat belajar dan gapai keinginanmu kak, jangan sedih in semua karena aku ingin membanggakan kamu” kata Elsa.
“ya, deh. Terima kasih atas semuanya ya yang telah kamu berikan pada aku, motivasi kamu, doa kamu , dan kasih sayang kamu padaku” kata ku sambil sedih karena aku masih ingin bersama dia.

Di situ aku ingin berusa dan terus berusaha untuk serius melakukan ujian dengan sangat serius. Dari ujian percobaan yang aku lalui, dan Ujian Nasional kini yang aku nantikan.  untuk melakukan amanat dari Elsa. Ujian Nasional pun selesai dan aku pun bangga akan motivasi Elsa dan bangga pada diri ku yang sudah bisa membanggakan orang tua ku mendapatkan nilai yang cukup untuk sekolah yang di inginkan oleh ibuku.

Saat itu perpisahan lulusan tahun 2013 di rayakan dengan mengundang dalang cilik dari adik kelas 7 yang pintar bermain wayang. Di situ juga banyak yang melihatnya, aku pun nggak lupa dengan siapa yang memberi motivasi pada ku waktu itu. Aku ingin berterimakasih padanya dan aku menghampiri dikelasnya. Kami bercakap – cakap dengan duduk di depan kelasnya sambil melihat wayang dari depan kelas Elsa

“dek, makasih atas semuanya,  nanti doakan juga aku diterima disekolah yang aku inginkan ya dek.” Kata ku sambil mengucapkan terima kasih.
 “ya, kak. Nanti aku juga akan sukses juga seperti kak! Ya kak.” Kata Elsa sambil sedih dengan mata yang berkaca – kaca.
 “ya, dek. Loh kenapa dek? Jangan sedih dan jangan nakal, dan juga jangan menyimpang dari pelajaran sekolah. Semoga esok adek juga sukses seperti aku, bisa lulus dengan danum yang tinggi dan juga bisa ke sekolah yang adek inginkan.” Kata ku sambil sedih juga karena  melihat Elsa  juga sedih.
 “selamat ke jenjang yang lebih tingi, lagi kak.  Selalu ingat aku dalam penyematngat hidupmu adalah aku pada waktu itu.” Kata Elsa dengan menghusap  air matanya .
“ya akan ku kenang, juga jaga kilinci pink disana dengan baik. Karena dia melambangkan aku dek. Walaupun aku nanti meninggalkan dunia kejunioran ku ini, tapi aku tetap ada disamping mu untuk membalas menyemangati mu.” Kata ku dengan sedih dan hati yang nggak ingin berpisah dengan dia.
“ya , kak. Sudah kak, aku mau ikut teman – teman ku ke pegelaran wayang , ayoh mau ikut ? ”kata Elsa sambil berdiri dengan senyum manisnya dan dengan rambut yang berkuncir ekor kuda. Saat dia berkuncir ekor kuda membuat ku semakin ingin menyeyanginya lagi.
 “ya , nggak enak aku sama teman ku aja yang lain agar enak dilihat guru, masak kita deket – dekatan terus, hehehhehehe.” Kata ku sambil melambaikan tangan dan cium jauh, mata berkedip, dan jari ku megodekan daun waru.

video yang sempat aku buat untunya saat masih ada hubungan.

Aku pun kembali dan melanjutkan melihat pagelran wayang dengan teman – teman dan Elsa juga melihat sambil duduk berkumpul dengan teman sekelasnya. Saat itu aku mulai merasakan rasa cinta yang tak bisa ku lupakan hingga sekarang. Terima kasih EL atas semua jasa mu akan ku kenang. walaupun sekarang sudah menjadi adek dan kakak kelas saja. hehhhehe

Kamis, 09 Juli 2015

my life of my journey . short story

 Enaknya Jadi Jomblo      


         Saat ada gadis cantik yang lewat depan rumah ku sambil di bonceng sama bapaknya. Saat itu juga ada tetangga ku dan aku di depan rumahnya masing - masing dan kebetulan rumanya depan rumah ku dan melihat gadis itu dengan bengong. Saat itu lah terjadi pembicaraan yang saling membuat kami tertawa.

" huuust , lix siapa tuh. Haha liat langsung bengong aja.. :-D ." kata tetangga sambil tertawa.

"Hahaha. Ngga tau ... yang kulihat bapaknya, kok aku pernah kenal :-D :v .." kata ku juga sambil tertawa.

" hooh. Orang anaknya yang cantik kok yang diliatin bapaknya -_- :3 .." kata tetangga sambil ketawa terus diam memasang wajah -_- .
.
.
 . Hadeh lucu. Lucu. Lucu :D itulah enaknya jadi seorang jomblo. Saat melihat gadis banyak pun ga ada yang nglarang. Hehehe. Just kidding. Positive thinking.

Senin, 06 Juli 2015

My Life of My Journey on 06 th july 2015.

Tegarlah Untuk Bersabar Diri
Senin, 06 juli 2015

                Saat mentari datang di pagi hari ku yang malas untuk bangun pagi. Kini ku merasakan sakit di bagian kaki dan tangan ku yang kecapekan membantu orang tua, setiap aku bangun tidur. Walaupun hari – hari ku sepi tanpa penyemangat yang istimewa, aku pun tetap bersemangat. Semangat pagi ku tetap saja bertahan.
                Pagi yang dingin, mendinginkan kaki ku. Tetapi sebagian atas tubuh ku merasa panas.  Walaupun begini aku pun tetap saja berusaha untuk bangun dari ranjang tidurku. Setelah bangun dan cuci muka, aku pun berangkat. Saat aku bekerja membantu bapak ku , aku pun merasakan lelah di bagian pinggang dan punggung ku. Tetapi dalam hati ku paling dalam berkata “sabar dan tegarlah nantinya hanya dirimu sendiri yang tahu hasilnya. Walaupun tidak ada sesosok bidadari yang datang menyemangatimu , kamu tetap semangatlah. Semangat !!!” itulah bunyi sorak dalam hati kecilku.
                Pagi, siang dan kini pun berganti sore yang waktunya untuk pulang beristirahat. Aku pulang dan mandi , setelah itu aku berbaring sejenak untuk menejenakkan otot pinggang ku dan punggung ku yang kaku itu dapat lemas kembali. Sambil berbaring aku pun berfikir “inilah jasa seorang anak apalagi jasa menjadi seorang orang tua yang menahan sakit untuk mencukupi kebutuhan dalam keluarganya. Jika dalam keluarga itu bapak dan anak sakit , disitulah peran anda menjadi bapaknya. Disitu dalam keluarga anda sedang krisis ekonomi juga.  Apakah anda ingin berobat untuk diri sendiri? Dan Apakah anda akan berobat anak anda?” itulah pentanyaan di dalam hati ku yang membuatku tegar kembali. Lama kelamaan ibu ku membukakan pintu kamar ku.
                “Le, ni loh pentol sama kripik . adek mu nggak mau, mau nggak kamu?” kata ibu ku sambil membuka pintu kamarku.
                “nggak, mulut ku terasa pahit buk. Dan juga badan ku terasa sakit semua. Biarku pakai berbaring saja.” Kata ku sambil berbaring dalam keranjang kamarku.
                “yaudah , nanti biar di makan sama bapak mu.” Kata ibuku sambil menutup kembali pintu kamar ku.
                “ya buk.” Jawab ku kepada ibu ku.
                Aku  berbaring sambil mendengarkan instrumen kesukaan ku dari film kesukaan ku “you’re the apple of my eyes”. Sambil mendengarkan instrumen, diriku menjadi merasa iri pada teman – teman ku yag selalu di dampingi penyemangat khusus ( pacar), tetapi mereka malah berfikir yang kekanak kanakan, kadang juga buat mainan , kenapa kok ngga di buat motivasi dalam dirinya dan aku berfikir “kenapa banyak anak yang bersekolah Cuma sebagai identitas saja, kadang juga di pakai membolos. Padahal orang tua nya pun bersusah payah menyekolahkannya. Semoga anak – anak seperti itu akan sadar dengan kehidupannya yang sebenarnya.  
                Di keranjang kamarku yang hangat itu, aku sejenak untuk memejamkan mata ku sambil mendengarkan instrumen tadi. Tidak tahu, tiba - tiba mataku mengeluarkan air mata. Air mata ini mengalir  dan menetes pada bantal ku. Mungkin aku terlalu memikirkan selalu berusaha untuk bersabar dalam hidup ku yang tanpa penyemangat ini. Air mata yang mengalir dan menetes itu , aku husap.
                “hah, laki – laki cemen Lix felix. Sabar dan berusaha adalah sebagian dari usaha untuk kesuksesan mu esok. Dan juga jangan terpengaruh oleh wanita , wanita yang selalu membuat kamu sakit hati dan membuat mu hanya jatuh dalah tangga kesuksesan mu. Maka dari itu teruslah berjalan di tangga sukses mu.” Kata hati kecil ku sambil mengusapkan air mata di pipi kanan ku.
                Aku mulai bosan lama – kelamaan berbaring akhirnya dan aku beraktivitas untuk mengetik  sebuah cerpen ku.

To be continue........

Minggu, 05 Juli 2015

my life of my journey on my holiday.

Nasihat yang Membuat ku Berubah

        Setelah aktivitasku yang lalu mengurus adminitrasi pembayaran sekolah. Kini aku sekarang menikmati liburan yang sangat melelahkan dan membosankan. Aktivitas yang setiap harinya membantu pekerjaan orang tua. Perkerjaan orang tua yang tiap harinya bertani di sawah, pekerjaan ini membuatku lelah dan di samping itu ada dampak yang menguntungkan buatku. pekerjaan ini membuat kita lebih dewasa dan lebih pandai dalam mengatur ekonomi pribadi. Saat itu pulang membantu orang tua pun aku di beri uang saku yang sedang dan uang itu di suruh menghematnya seirit dan secukup mungkin. Disinilah aku mulai merasakan kedewasaan ku.

     saat itu mentari pagi yang bersinar mendahuli bangunku dari keranjang tidurku. Suara ibu ku yang saat itu berusaha tuk membangunkan ku untuk segera berangkat menyusul bapak di sawah.

   "Le ndang bangun, mentari dah tinggi itu loh !!" kata ibuku sambil membukakan jendela kamarku.

   "hem." kata ku sambil berbaring dan berganti arah dan menutupi kepalaku dengan sarung.
 
   "hooh, di bangunin kok malah berangkatr tidur lagi. ayoh dang bangun !!!" kata ibu ku sambil        memasang wajah marahnya.
 
   "ya." kata ku sambil berganti posisi tidurku dengan tengkurap.

   "terserah aja, nanti kalaudi marahi bapak mu biar tahu rasa kamu Le!" kata ibu yang meninggalkan    ku ke dapur.

   aku pun bangun dan mencuci wajah, setelah itu berganti pakaian khusus bekerja. Setelah itu, aku berangkat sambil bersepeda dan membawa tas yang berisi sarapan untuk bapak. Akhirnya aku datang di tempat tujuan ku dan bapak pun akhirnya bersarapan pagi juga. Setelah bapak sarapan aku pun bersiap untuk membantunya. Saat aku bekerja di samping bapak, bapak pun sempat berbincang - bincang dengan ku.

 "ya, banyak orang melihat dan orang itu akan senang jika melihat anaknya membantu bapaknya bekerja, pasti banyak orang terkagum." kata bapak sambil mengguyur bawang merah.

 "o, gitu pak ya." kata ku juga sambil mengguyur bawang merah.

 "saat remaja yang bermulai untuk berumah tangga dan saat remaja itu tidak dapat bekerja. Itulah yang menjadi sebuah pertanyaan nanti oleh istrinya. Tetapi beda dengan remaja yang sudah membiasakan dirinya berlatih bekerja , walaupun kerjanya hanya membantu orang tuanya. itu akan menjadi sebuah pengalaman pada diri seorang remaja itu. Apa kamu nanti ingin menjadi contoh remaja yang pengangguran ? " kata bapak ku.

 "ya , nggak pak. Pastinya aku juga ingin menjadi remaja yang tahu akan pekerjaan , agar kelak nanti dapat menghidupi rumah tangganya." jawab ku.

  " ya makanya sekarang bantu bapaknya dengan serius. ini juga hasilnya nanti untuk mencukupi kamu sekolah juga." kata bapakku.

    Bekerja sambil berbincang - bincang membuat tidak terasa bahwa waktu istirahat siang. Aku pun mencuci baju ku yang kotor dengan tanah liat di pompa air terdekat. setelah itu, pulang dan mandi di rumah. Aku pulang dengan mengayuh sepeda ku tadi dengan santai dan melihat awan sambil berfikir. "mungkin kelak aku akan membahagiakan mereka, kini ku tidak boleh berfikiran untuk lainnya. masak aku lemah gara - gara di hidupku gak ada penyemangat baru sih, hah itu ga pantas buat di fikirkan felix." fikirku sambil mengayuh sepeda. setelah sampai di rumah dan mandi aku pun tidur sebentar. sehabis itu, bangun lagi pada saat pukul 2 kadang juga pukul 3 sore, soalnya terkadang aku terasa capek dan males untuk bangun makanya nggak pasti saat aku bangun.  Setelah bangun dan menyusul, aku kembali bekerja dan semua aktivitrasku itu berakhir saat matahari mulai tenggelam.



    Itulah aktivitas ku selama ku selama liburan dan liburan yang sangat melahkan ini membuatku sakit ringan. Tetapi aku harus berusaha untuk kuat membantu semua usaha orang tua ku dan nasihat - nasihat yang di ucapkan bapak waktu bekerja membuatku untuk bersemangat. Disini aku mulai merubah sikap ku yang dulunya sering memikirkan masalah yang nggak pantas di fikirkan, sekarang aku hanya berfikir yang positif dan berusaha untuk tegar dan bersikap yang biasa saja, jika menghadapi masalah menjadi seorang remaja.

Thank's my father. You is my spirit and my councilman.

Kamis, 02 Juli 2015

my life of my journey on 2 july 2015

Aku Si kulit hitam manis

Saat aku beli pulsa di rumah tetangga ku. Banyak ibu ibu yang bertanya pada ku. Kata si ibu tetangga bahwa aku berkulit hitam manis.
.
."permisi.mau Beli pulsa buk ?" Kata ku dengan sopan.

"Ya." Kata ibu penjual pulsa.

"Sekarang berubah kamu dek Lix."kata buk ibuk yang lain.

"Hehehehe. Berubah gimana buk ?" Tanyaku sambil tersenyum.

"Ganteng. Siapa pacarnya. Hehehe."kata ibuk tetangga sambil tersenyum.

"Hitam iya buk bukan ganteng hehehehe. Ga punya masih cari hehehe." Kata ku sambil tertawa juga.

"Hitam tapi kan hitam manis ga papa kaya lagu itu. Hehehe. Ya to."kata ibu tetangga.

.
.setelah bertanya ibuk ibuk itu pulang untuk bersiap beribadah di bulan rahmadhan.

Rabu, 01 Juli 2015

my life of my journey on 1 st july 2015, new stroy ( n't ever just at the moment)

Tak selamanya begitu
Rabu, 1 juli 2015



n't ever just at the moment

          Setelah beberapa minggu dari liburan ada waktu untuk masuk sekolah menyelesaikan daftar ulang untuk persiapan naik kelas baru.

Saat itu mentari yang cerah membangunkan aku dari jendela kamarku. Aku pun mandi untuk persiapan berangkat pagi untuk mengurusi permasalahan itu. Setelah mandi dan berkaca, motor merahkan ku yang biasa ku kendarai mengantarkan aku ke sekolah.

          Pagi yang cerah dengan suasana banyaknya adik kelas baru yang ingin mendaftarkan sekolah. Aku pun segera menuju ke ruang untuk daftar ulang, tetapi tak selancar cerita yang kalian duga. Aku telah melupakan satu pesyaratan yaitu membawa uang untuk uang pendaftaran. Akhirnya aku pulang dengan sangat kecewa harus mengulang besok. Tak lama aku pulang di rumah ada saudara ku yang ingin mendaftarkan ke SMA baru. Dia mengajak aku untuk menemaninya mendaftar ke sekolahan yang ia impikan.

          Dengan saudaraku memboncengku aku ingat dengan satu penyemangatku dulu lagi. Dia (elsa) saat ini apakah juga sibuk mencari sekolahan baru yang ia inginkan. Aku sangat tak percaya dengan kenyataan, bahwa dia mendapatkan danum yang sangat amatir itu. Tak lama aku memikirkan tak jelas seperti itu tadi, tujuan yang kita tuju sudah sampai.

           Aku menemani saudaraku  mendaftar hanya di luar ruangan, di karenakan ruangan penuh siswa. Tak lama aku duduk di depan kelas. Aku bertemu teman ku yang seangkatan lulus dengan ku waktu itu. Teman ku yang juga menemani adiknya mendaftar ke sekolahan ini. Temanku juga meninggalkan adiknya untuk daftar sendiri, dia memilih utuk menemaniku mengobrol sesuatu.

          Tak lama kami mengobrol, ada 3 gadis yang datang memarkir motornya di depan kelas yang aku duduki. Lalu gadis itu tak lama kemudian membuka helmnya dan turun dari motor. Tak kusangka itu adalah penyemangatku (elsa dengan 2 temannya).  Tetapi dengan respon dan perilaku yang berubah. Dulu yang bertemu langsung menyapa sekarang sebaliknya. Dulu memanggilku dan tersenyum tetapi sekarang hanya diam dan menutupi wajahnya dengan poni rambutnya. Perbuatan yang ia lakukan tak kusangkan, dia dapat berubah secepat itu. Aku yang kaget sambil menggelengkan kepala dan tersenyum melihatnya. Aku berfikir dan memandang elsa sambil merasa sangat bodoh melihat orang (elsa) yang dulu menyemangatiku dan sekarang hanya mengacuhkanku, ternyata tingkah yang elsa buat sekarang beda dengan elsa yang dulu. Mungkin hanya aku yang selalu memikirkan dia, padahal dia hanya menyampingkan ku. Aku yang lama kelamaan merubah sikap ku mulai dari dulu menyapa ia sekarang berusaha untuk melihatnya saja.

          Lama – kelamaan aku melamun sambil memandang ia berjalan menuju ruang pendaftran. Aku sadar memang hanya perasaanku yang sekarang hanyalah sia – sia. Perasaan yang ingin membahagiakan dan mengajaknya ia berlibur hanyalan sebuah mimpi. Tak lama kemudian aku mengajak teman ku mengobrol untuk berganti tempat. Agar dia tidak terasa malu melihatku, aku pun menghindar darinya.

          Jarum jam tangan ku yang terus berputar dan waktu semakin siang. Pendataran pun selesai aku pulang dengan di bonceng lagi sama saudaraku dan bareng bersama temenku tadi. Saat di bonceng aku sempat berfikir lagi (hidupku penuh dengan pemikiran) aku berfikir mungkin tidak selamanya semangat hanya dari satu orang itu, mungkin ada yang lebih baru lagi. Aku hanya mengatakan dalam hati “terima kasih atas semua yang engkau berikan elsa. Semua seperti lagu yang berjudul Tak Ada Yang Abadi.”.  saat itu aku berganti dengan penyemangat baruku yang aku kenal kini sudah ada beberapa bulan ini. Lama kelamaan pastinya aku kembali pulang ke rumah dan beristirahat.


          Hidup tak kan selamanya, kesenangan tak mungkin juga selamanya. Saat itu aku mulai merasa tidak ada sesosok wanita yang permanen menyemangatiku. Walaupun aku mempunya penyemangat baru. jadi janganlah diriku menangis batin dari permasalahan simple seperti itu.

my life of my journey on 19 th juny 2015

Liburan yang tak terlupakan.
Jum’at , 19 juni 2015

          Liburan semester pun sudah dimulai sekitar 2 hari sebelum peristiwa ini. Saat itu Adit mengajak aku pergi berlibur dari pada di rumah kita bosen dengan liburan. Dan saat itu aku mulai menemukan seseorang yang dapat menyemangati ku saat aku sedang sedih atau pun luka. Walaupun penyemangat ku yang sekarang itu bukanlah pasangan kasih sayang, tetapi aku dapat merasakan bahwa aku ingin memiliki dia untuk merasakan semangat dalam kasih sayang. Saat itu juga aku mau mengajak penyemangat ku yang  baru itu, tetapi dia sibuk dengan urusan ekstra di sekolahannya. Selain itu, aku juga mengajak Rizki dan Yudi untuk berlibut bersama aku dan Adit, tetapi mereka juga tidak mau dikarenakan malas untuk keluar rumah. Akhirnya aku pun melakukan berlibur itu sama satu sahabatku aja.

          Saat malam menjelang pagi dan kabut merah muncul di angkasa. Aku pun sudah terbangun akan kan ingin sekali berangkat untuk berlibur. Air yang dingin seperti air di kutub pun aku tekat untuk mandi. Walaupun kedinginan tetap aja, terasa hangat di karenakan semangat ku yang membara. Setelah memakai baju dan berhias, aku pun berangkat walaupun matahari masih malu di balik kabut merah tadi. Berangkat dengan mengebut aku kira saat itu waktu yang sangat seru untuk mengawali pagi yang indah ini.

          Bus, mobil, montor  tak menjadi masalah terhalang oleh ku, jika saat aku mengebut. Walaupun mengebut aku juga tetap mematuhi lampu rambu lalu lintas yang ada di jalan.

“huuuuuuuuu, dingin. Enxtrim ! walaupun dingin semangat felix !!!” sambil mengendarai motor dengan mengebut aku mengatakan seperti itu tadi.
          Setelah sampai di rumah Adit, tangan ku kedinginan dan gigi ku mengetuk – ngetuk.

“selamat pagi Dit?” sapa ku dengan santainya.

“ oke, lix. Duduk dulu . aku mau mandi dulu, tadi aku sms mungkin gak kamu balas.” Kata Adit sambil mencari handuknya di dekat ruang tamu.

“ya , hehehe. Masak naik motor suruh sms an Dit, hehehe.” Kata ku sambil tertawa ramah.

          Setelah Adit selesai mandi dan ku lihat matahari sudah muncul menyinari dunia ini. Ku kira rencana berlibur yang ingin melihat matahari terbit di pegunungan pun gagal, tetapi di samping rencana kita gagal. kita juga merencanakan untuk memotret pemandangan disana. Kami pun berangkat dengan rasa santai mengendari sepeda motor. Perjalanan untuk menuju pegunungan yang lumayan lama dan jalan yang extrim itu membuat ku semakin semangat. Di samping itu juga dapat melihat pemandangan di samping kanan kiri kaki bukit pegunungan. Beberapa menit kami sampai di tempat tujuan pertama yaitu di Air terjun.

“iisssst, eksotik Dit. Huuuuuuu!” kataku sambil mengagumi pemandangan.

“ya Lix. Kita santai disini dulu sambil menikmati pemandangan Air terjun dan berfoto di sini. Oke !!!” kata Adit sambil mengacungkan jempol nya.

          
pemandangan Air Terjun yang mengagumkan.

foto kami saat baru datang ke Air terjun



       Dinginnya suasana yang membuatku pusing dan menguap, membuatku bosan. Akhirnya kita tak lama kemudian setelah mengambil foto, kita berangkat mengendarai motor lagi. Tak aku duga saat di jalan juga ada kebun bunga mawar yang indah sekali. Aku dan Adit pun berhenti dan mengambil poto untuk kenangan yang indah.

“huuuu, istimewakan Dit. hampir saja kita melewati kebun yang indah ini dengan begitu saja. Coba aja pasti kecewakan Dit, hehehhehe” kata ku dengan mengacungkan jempol.

“ya, hampir saja kita kecewa. Andai kita berempat sama Rizki dan Yudi. Pasti seru, ya kan Lix?” kata Adit.

“ya, Dit.” kata ku.

           

foto kami saat pemandagan di kebun bunga mawar.


        Melihat kebun bunga yang indah ini, membuatku berfikir. Anda saja penyemangat ku yang baru aku ajak mau, pasti senang sekali. Sedangkan itu aku juga mengingat masa laluku, pastinya aku tak lupa siapa yang menyemangati ku waktu dulu, Elsa lah penyemangatku yang selalu teringat. Alangkah senangnya dia saat ku perlihatkan kebun seperti ini. Kenapa sekarang dia justru menjauh setelah UN yang ia lalui berakir dan kenapa aku tak dapat membalas kebaikan yang ia berikan pada ku dulu. Suara panggilan Adit yang manggilku untuk mengambil fotonya di kebun, membuatku sadar akan lamunan ku. Aku pun bergegas mengambil fotonya dan aku pun juga berfoto di kebun tersebut. Setelah itu, kami pulang dengan senang dan sudah terwujud untuk berlibut di pegunungan. Di perjalanan pulang kami tak lupa mengambil pemandangan di kaki bukit gunung.
 
foto pegunungan yang sangat indah.
Perjalanan pulang yang jauh dan lama membuatku ingat akan elsa lagi saat mengendarai motor.  Padahal dia sudah menjauh tetapi kenapa juga aku masih kefikiran dia. Semoga lain kali aku dapat mengajak dia berlibur dan membahagiakan atas budinya yeng telah menyemangatiku.


          Setelah sampai di rumah Adit, aku beristirahat beberapa menit dan setelah itu aku pulang untuk membantu orang tua ku yang kerja di sawah nanti. Aku tak akan lupa akan peritiwa ini teman dan selalu ku ingat. Selain itu aku juga akan menambahkan peritiwa ini kedalam kumpulan cerpen ku, kawan. Thank’s to my friendship for all happy time.