Rabu, 17 Juni 2015

my life of my journey on june 16 th

Detik kebersamaan membuat ku terharu

   Pagi yang indah dan burung yang berkicau di setiap pepohonan yang ada di samping kelas ku. Saat itu tugas yang selama ini aku dan Adit kerjakan sudah selesai, yaitu tugas membuat baju karnival. Tugas pembuatan pun sudah selesai dan kini Adit tinggal memakai dan di pamerkan di gazebo. Pastinya saat memamerkannya wajah Adit perlu di rias agar tampak lebih keren. Setelah di rias, Adit memakai baju tersebut.

" ga nyangka Dit, jadinya bagus dan keren sekali." Kata ku sambil terharu dan mengacungkan jempol pada Adit.

" ya tetap bagus dong. Ya kan mantap kan. Huuh." Kata Adit sambil bergaya memakai baju itu.

  Setelah di pakai dan di pamerkan di gazebo sambil di lihat oleh guru seni budaya kami. Setelah di nilai oleh guru kami, kami satu kelas pun berpoto - poto untuk kenangan. Saat berpoto - poto aku pun tak lupa akan sahabat ku yang sangat akrab dengan ku, yaitu Adit, Rizki / Anto, Yudi. Kami berpoto dengan sangat senang sekali.

Yudi , Adit, yono / felix, Anto.

   Setelah kami berpoto berempat, aku pun juga ingin mengenang dengan teman ku satu kelas. Saat poto aku pun merasakan keberhasilan yang tak di sangka dan sampai aku terharu dalam batinku. Aku merasa bahwa kebersamaan begitu indah.


saat bersama nampak indah dan sejahtera.

  Tugas semuanya sudah terasa terpenuhi dan saatnya penerimaan nilai hasil akhir pembelajaran. Saat penerimaan rapor aku dan Adit di beri pesan untuk membeli minum dan snack untuk wali murid. Setelah itu juga aku menyelesaikan pengunpulan buku yang di pinjamkan dari perpustakaan. Aku merasa sibuk dan capek saat itu. Tetapi aku merasa, capek dan lelah ku hilang saat aku berfikir. "Ini tugas ku dan tugas ku adalah amanat dariku". Saat semua tugas terselesaikan dan kini tinggal menunggu hasil raporku. Setelah aku menerima rapor, aku serasa tak percaya akan kan nilai ku yang kurang memuaskan. Tetapi tidak ada ruginya jika aku hanya mengucap syukur saja pada Tuhan. Penerimaan rapor selesai dan kami di beri libur panjang oleh sekolahan. Saat libur aku merasa akan rindu pada teman ku dan sahabat ku.




Jumat, 12 Juni 2015

My life of My journey

Kadang Tawa Kadang Luka

  Saat itu waktu pelajaran matimatika dengan gurunya yang asyik. Disaat pelajaran itu pun kadang kita satu kelas bisa tertawa asyik dan juga kita satu kelas dapat marah dari guru ku yang paling asyik. Aku ceritakan yang saat kita dapat tertawa saat itu. Saat guru matimatika kita bercerita tentang asal mula adanya sepiyon.

"Dulu ada supir bus yang bernama supriyadi ,  tetapi supriyadi bingung kalau supriyadi membelokan bus nya nanti gimana. akhirnya supriyadi memutuskan mempunyai seseorang kernet yang bernama yono. Lalu supriyadi dapat mengendarai bus nya dengan tenang, saat supriyadi mau membelokan bus nya. Ia bertanya pada yono. Sepi, Yon? dan yono menjawabnya sepi bos." Cerita pak guru dengan ku dan teman satu kelas.

"Hahahahaha" tawa kami satu kelas.

   Tetapi terkadang kami juga mendapatkan ke marahan dari guru matimatika tersebut. Saat kita di berikan tugas dan semua teman banyak yang tidak tahu caranya untuk mengerjakan. Akhirnya teman - teman banyak yang tidak mengerjakan. Tetapi berbeda dengan aku, kalau aku mengerjakan sebisaku saja, salah benar urusan belakang.

"Selamat pagi?"sapa guru ke semua siswa satu kelas.

"Selamat pagi juga pak." Jawab kami satu kelas.

" ada tugas?" Tanya guru tersebut.

"Ya pak." Jawab kami satu kelas dengan rasa sangat takut.

"Ya, siapa yang nggak mengerjakan ? Silahkan angkat tangan."kata gurunya.

   Teman ku yang mengerjakan tugas hanya 2 teman dan aku. Lalu guru tersebut marah.

"Kalian selalu berputus asa. Jika di beri tugas silahkan di kerjakan sebisa kalian. Jika tidak bisa nanti bisa di bahas di depan. Sekarang yang tidak mengerjakan silahkan menghadap ke belakang dan tidak usah tengok ke papan. Berani tengok silahkan keluar dari kelas. Jadi kesimpulannya sekarang kalian tidak suka dengan saya dan mulai hari ini tidak ada PR untuk kalian !" Kata gurunya sambil marah dengan kata yang kasar pada kami.

  Saat itu kami satu kelas takut dan kami satu kelas menjadi takut jika tidak mengerjakan tugas, saat itu kami menjadi disiplin mengerjakan tugas dari guru tersebut. Kisah yang paling indah dalam hidupku. Terima kasih pak atas jasa mu.

Rabu, 10 Juni 2015

my life of my journey. on juny 10 th - 2015. at 09:25 pm

Canda seorang penjual nasi

     Saat aku habis pulang dari rumah Adit , aku pun sangat ngantuk dan lelah. Lalu ku pergi di warung beli nasi pecel. Penjualnya mengajak mengobrol pada ku.

"hayo. Bar minum apa kok nampaknya seperti orang mabuk?" Kata penjual nasi.

"Nggak pernah mabuk buk. Aku cuma lelah abis dari sawah langsung ke rumah temen untuk buat bajul carnival."jawabku sambil ngantuk dan capek.

"Oh. Ibuk kira habis mendem. Hehehe." kata penjual nasi sambil bercanda.

    setelah aku selesai makan kini ku waktunya membayar makanan nasi pecel tadi di warung.

"sudah buk ! Nasi, minumnya ini. Berapa semuanya?" Kata ku sambil memegang dompet.

"7 ribu. Idih dompetnya tebel. Sering ajak ceweknya keluar ya mas, dilihat dari penampilan dan dompet mas yang tebel."kata penjual nasi.

"oh ya 7 ribu kan buk, nih. Nggak buk semua cewe nggak ada yang mau saya ajak keluar buk. Nggak tau kenapa buk. Orang saya sendiri juga bingung."kata ku sambil membayar dan me jawab gurauan ibu penjual nasi tadi.

   Setelah itu aku pulang dan tidur, sebab aku capek dan sangat lelah. Jika sesuatu yang membuat kita jenuh, maka dari itu untuk menghadapinya harus semangat dan ikhlas untuk menjalani nya.

Selasa, 09 Juni 2015

my life of my journey, on juny 10, 2015

Hampir Putus Semangat ku !!!

            Saat Ujian Nasional tingkat SMP selesai, pastinya aku akan merencanakan sekolahku yang akan ku tempati untuk belajar selanjutnya ketingkat SMA. Tetapi disini aku  hampir putus semangat. Hal itu disebabkan dari tekanan keras bapak ku untuk berhenti di tingkat SMP saja. Kemauan bapakku yang seperti itu disebabkan banyak anak di desa ku yang lulus SMA itu pengangguran. Maka dari itu bapaku memutuskan aku untuk berhenti sampai di tingkat SMP dan dilanjutkan bertani saja di sawah untuk modal dewasa nanti.

“bagaimana pak ini kan ujian sudah selesai aku melanjutkan ke SMK apa ke SMA?” tanya ku pada bapak sambil merayu , agar aku dipilihkan sekolah yang bermutu.

“gak usah di terusin aja lebih baik sekolahmu. Sekarang coba kamu fikirkan ya! Di desa kita itu banyak anak yang lulus SMA dan SMK tuh pada pengangguran. Dari pada sekolah buang – buang dana kan percuma. Lebih baik kamu bertani saja sama bapak. Nanti uangnya buat tabungan bikin rumah mu nanti jika kamu sudah dewasa.” Jawab bapak ku yang memutuskan dengan keras.

“hoalah pak! masak sampai segini perjuanganku sekolah? Setiap anak tuh berbeda – beda nasibnya. Asalkan aku tekun pasti  aku bisa nggak kaya mereka?” kataku ke bapak dengan wajah yang melas.

            Bapak ku pun tidak menjawab pertanyaan ku dan tidak mendengarkan penjelasanku tadi. Esoknya aku pergi ke sekolah untuk mencari informasi tentang danum ku yang sudah keluar atau belum. Di sekolah banyak bapak dan ibu guru bertanya kepada muridnya, mereka bertanya tentang sekolah yang di pilih masing – masing siswa. Termasuk aku juga yang ditanya oleh wali kelasku dan bapak ibu guru lainnya.

“felix mau nerusin kemana nanti untuk tingkat SMA?” tanya bu Ertiana.
“nggak nerus bu L .” jawab ku dengan wajah murung dan sedih.
“loh, la kenapa felix?” tanya bu Ertiana dengan wajah kagetnya.
“kata bapak disuruh kerja ke sawah saja. Sebab nanti tabungan dari kerja itu bisa buat kebutuhan ku waktu aku dewasa nanti.” Jawabku dengan wajah sedih dan hatinya hancur.
“oh, begitu. Kamu nggak menyesal nanti, kalau temen – temen mu semua jadi orang – orang terpilih, rapi, dan cerdas. Setiap hari kerjanya terjamin dan nggak begitu keras untuk menjalaninya.” Kata Bu Ertiana dengan terus menyemangatiku.
“tetapi bu. Bapak ku sudah memutuskan permasalahan itu dengan keras. Bahwa aku sudah nggak di terusin di tingkat SMA.” Jawabku sambil tangan ku mengelus – elus ke kepalaku.

            Setelah lama berbincang – bincang dengan Bu guru ku tadi. Aku ganti duduk di depan ruang perpustakaan. Saat aku duduk, aku pun di panggil sama wali kelas ku Pak Lamiran yang duduk – duduk bersama guru lain.

“Lix, kemari bapak mau tanya sesuatu?” panggil pak Lamiran kepada ku.
“ya pak.” kataku sambil ku berjalan menuju ke tempat Pak Lamiran duduk.
“ini kursi, silahkan duduk dulu.”kata Pak Lamiran sambil memberi kursi untuk aku duduk.
“ya, pak makasih.” Ucapku pada pak Lamiran sambil menerima kursi dan mendudukinya.
“bagaimana?  katanya Bu Ertiana kamu nggak nerusin sekolah.” Kata Pak  Lamiran sambil memegang pundak ku.
“ ya. Begitulah pak. bapak sudah memutuskan bahwa aku tidak bersekolah lagi.” Kataku .
“oooo. Begitu !! kiranya mau ke SMA atau ke SMK toh cita – cita kamu?” tanya pak Lamiran.
“mau ke SMA 3 pak , sama ibu di suruh disana saja.” Kata ku dengan ramah pada pak Lamiran.
“oh. Ya , kamu harus bisa merayu  bapak mu, agar kamu bisa meneruskan sekolahmu nanti ya.” Kata pak Lamiran dengan tersenyum.
“ ya. Sudah pak mohon maaf , saya mau pulang dulu.” Kata ku sambil senyum dan bersalaman pada pak Lamiran.

             Aku pun pulang ke rumah, sorenya aku waktu aku pulang dari sawah. Aku pun di panggil oleh teman bapak ku, untuk nanti sore berkunjung ke rumahnya.  Katanya ada  hal penting yang mau di bicarakan. Setelah itu, aku mandi dan bergegas untuk pergi ke rumah teman bapakku. Setelah disana aku di beritahu olehnya, bahwa kemarin bapak sudah di semangati oleh temean bapakku dan aku boleh sekolah dan juga setiap pulang sekolah aku di suruh membantu bapak bekerja di sawah, agar bapakku terasa tidak kesepian saat di sawah yang menyelesaikan pekerjaannya . Aku pun senang sekali dan bahagia, karena kisah ku sebagai pelajar masih bisa terwujud. Disini aku merasakan bahwa permasalahan yang serius itu perlu di hadapi dengan sabar.    

Senin, 08 Juni 2015

my life of my journey on Juny 9, 2015

Indahnya Persahabatan Tiada Yang Mendua
Senin ,08 Juni 2015.

            Ujian Kenaikan Kelas pun telah  aku lewati dengan lancar dan kini ku tinggal menunggu hasilnya. Setelah Ujan Kenaikan Kelas berakhir aku pun merencanakan dengan Adit untuk mengerjakan tugas merancang kostum karnival. Tetapi semua itu nggak terlaksana, sebaliknya kita malah malas untuk mengerjakannya.
Lukisanku poto saat di telkom.


Foto kami waktu di telkom


            Sore itu, setelah aku pulang dari sawah habis membantu orang tua ku, aku pun langsung mandi. Biarpun aku merasa capek dan lelah, aku tetap semangat dalam melaksanakan tugas. Setelah mandi dan berkaca sejenak, aku mulai melakukan perjalanan menuju ke rumah Adit. 30 menit kemudian......

“selamat sore, Dit?” sapaku setelah aku tiba di rumahnya.
“juga, Lix. Silahkan duduk dulu, aku mau mandi dulu. Soalnya aku belum sempat mandi dari tadi, sebentar ya Lix.” Jawab Adit.
“ya, Dit. Santai aja !! ada kertas untuk gambar polanya topinya?” jawab ku.
 “ya ini. Ya kamu gambar dulu nanti kita selesaikan. Aku tak mandi dulu” Jawab Adit.
“oke. Makasih ya ! sini kertasnya biarku gambarkan polanya.” Kata ku.

            Beberapa menit kemudian setelah Adit mandi. Kami pun menyelesaikan pola tinggal membeli bahan untuk membuatnya.

“ya, gimana nih. Sudah jadi, tinggal membeli bahannya. Kita minta ke rumah Tika yang bendahara kelas kita.” Kata ku sambil memegang polanya.

“ heh santai aja kawan. Jangan tergesa – gesa dulu. Kalau diambil uangnya sekarang tanpa pemberitahuan pada teman cowok nanti dikirannya kita korupsi. Besok aja kita memberi tahu. Sekerang kita pergi ke toko untuk menanyakan harga – harga bahan itu.” Kata Adit.

“gak udah nanya Dit, kita beli aja dan besok kita jelasin ke Tika untuk membayar dengan uang iuran,  untuk membeli bahan yang kita beli nanti. Gimana Dit?.” Tanyaku pada Adit.

“oke, santai aja! Ayoh kita bersiap – siap kawan !” kata Adit dengan semangat.

            Kami pun berangkat dengan naik motor sambil berbocengan. Beberapa menit hanphone Adit berdering. Ternyata sms dari Riski yang mengajak untuk bersantai di Telkom sambil bermain Laptop disana.

“Lix, ni Rizki Sms?” kata Adit sambil membaca smsnya dalam hati.
“hm, Apa smsnya Dit?” jawab ku sambil menyetir motor.
“eh, nanti ke Telkom Dit, gimana mau nggak?” Kata Adit dengan membacakan isi Smsnya Rizki.
“oke. Kita beli dulu bahannya, nanti kita santai di Telkom.” Kata Ku sambil menyetir motor dijalan.

            Setelah kami membeli bahannya, tiba – tiba hujan dan akhirnya kita menunggu beberapa menit. Setelah hujan reda, kami pun menuju ke Telkom. Beberapa menit kemudian, kami sudah sampai ke Telkom.

“ Huh, mana Rizki ? Dit.” Tanyaku pada Adit sambil duduk di teras samping Telkom.
“ gak tahu, mungkin masih di jalan Lix.” Jawab Adit sambil bermainan laptop.
“eh, suruh mengajak Yudi juga biar seru. Lagi pula ini peristiwa kita ngumpul bareng. Sebentar lagi kan kelasnya diacak.” Kata ku sambil iseng menggambar foto temanku.
“ya, ni kamu sms aja pake Hp ku.” Kata Adit sambil bemain laptop.

            Setelah aku sms, kemudian beberapa menit mereka datang.

“eee, Riz?” kataku dengan melambaikan tangan pada Rizki.
“ oh, ya ! tuh Felix , Yud. Dia juga ikut ternyata. Hehehehe.” Jawab Rizki dan sambil bicara dengan Yudi.
“oke. Ayoh kesana Riz.” Jawab Yudi dengan wajah yang senyum.
“eee. Gimana Riz, hehehehe. UKKnya mudah?” tanyaku sambil tertawa pada Rizki.
“ lumayan juga menurutku.” Jawab Rizki.
“besok jadwalnya Fisika di suruh persentasi kedepan lho, sama Bu Nanik.” Canda ku dengan mereka, Adit ,Rizki, dan Yudi.
“ heh. Jangan Fisika, sejarah saja enak. Hehehehehe.” Jawab Rizki dengan tertawa.
“huuust. Dah Lix, jangan di bicara iin. Kita tuh belumn lulus. Kita tuh baru naik kelas. Jadi santai aja kawan !.” Kata Adit.
“oke, Dit. heh, dit.... gimana lukisanku mirip nggak sama potonya?” tanya ku pada Adit sambil menunjukan lukisanku.
“idiiiih. Mantap! Mirip Lix sama potonya!”jawab Adit sambil mengacungkan jempolnya.
“makasih Dit. Padahal ini aja cuma iseng – iseng doang, Dit.” Kataku ke Adit sambil memperbagus lukisanku.
“siapa toh yang kamu lukis tuh Lix?”tanya Riski sambil bermain laptopnya.
“temen segugus waktu kita MOS dulu, Riz. Masak kamu lupa sih, Riz?”jawabku sambil memperbagus lukisanku.
“hehhehe, ya mungkin aku lupa.” Jawab Rizki sambil menggaruk kepalanya.

            Itulah santai dengan teman itu mengasyikan dan sangat seru. Disini hidupku terasa netral dan damai akan suasana seperti ini. Suasana seperti ini tercipta di kala kami terasa bosan di rumah dan juga dikala kita sedang belajar kelomok.

            Hari pun sudah malam aku pulang dengan Adit ke rumah Adit. Sedangkan Rizki dan Yudi masih bermainan laptop disana. Aku memulangkan Adit kerumahnya, setelah itu aku pulang dengan santai dan sambil masih terfikirkan dengan lukisanku tadi. Padahal aku nggak bisa ngelukis dan nggak bisa menggambar tetapi hampir mirip. Lama – kelamaan sorot lampu truk menyadarkan fikiranku dan aku menggelengkan kepala, agar tidak melamun lagi. Aku pulang dengan santai dan sesampai dirumah aku menulis cerpen untuk istirahat sebentar. Setelah itu, aku bergegas cuci muka dan tidur. Agar besok tidak kesiangan untuk bangun sekolah seperti biasanya.


Minggu, 07 Juni 2015

my life of my journey, terbaru. senin ,1 Juni 2015

Bagaimana sih kemauan cewek itu ?
Senin, 1 juni 2015

            Hari yang biasanya membutuhkan mu dan selalu berharap, tapi kini aku pun belajar berganti dan ingin menuruti kemauan  satu mantan ku yang sebelum aku berhubungan sama Elsa aku memilih dia untuk semangati aku. Tapi setelah aku turutin dia pun malah seenaknya sama aku.

 Malam yang sangat menyedihkan buatku, banyak fikiran dan masalah pun datang lagi. Fikiran dan jiwa ku sudah rasanya kemana – mana, di tambah satu mantanku yang membingungkan aku, dia yang dulunya aku cintai sebelum Elsa. Kemarin sebelum kita balikan dia mengirimkan satu pesan dari ponsel. Dia menuliskan “kapan dia menyayangi ku mencintaiku dan kapan dia merasa bahwa aku masih mencintai dia ?”. aku pun merasa bahwa yang di tuliskan di pesannya itu adalah aku dan aku pun berusaha kembali, tapi akhirnya di pun sekarang berbuat semena mena, dia memutuskan  aku . aku pun tak tahu kenapa seperti itu , apa sih kemauan seorang wanita itu. Dulu banyak aku berhubungan dengan banyak cewek demi untuk penyemangat hidup, tapi semuanya banyak yang memutuskan aku. Padahal aku berikan aa saja demi kebersamaan dan kesayangan ku padanya. Boneka untuk Elsa, Kaos untuk Yeni, rencananya boneka buat asmaul. Aku hanya ingin di semangati dan di perhatikan, aku hanya ingin ketentraman. Tapi semua itu kenapa tidak bertahan begitu lama ?. Tuhan maha adil itulah jawabku tuk tenangkan fikiranku saat ini.  Apa yang harus perbuat sekarang, padahal fikiran ku sudah nertral ku sudah nertal pada teman dan baru menemukan pertemanan sejati. Tapi sekarang berbanding terbalik lagi, hilang senyumku, hilang tawa. Apa kemauan wanita itu???

            Handphone ku berbunyi, banyak pesan yang masuk .
“gimana , mau ya, oke met balik an ma elsa, masa bodo !!” kata asmaul sambil emot senyum malah.
“yaudahlah terserah kamu. Oke santai aja, kamu itu membingungkan kemarin ya balikan sekarang putus ya oke! Kamu mudah bilang gitu! Nyeseknya gue, tau nggak? Mulai sekarang loe mau nikah kek, loe mau ke SMA, loe mau ke Pondok silahkan dan aku nggak akan sms dan nggak bakal ingat – ingat kamu lagi, m#%@k aku sama aku p#@#$%^%n  kamu.” Kata ku sambil marah dan  pusing.


            Itulah wanita setiap aku ingin mencoba untuk menyayangi dan mencintainya, tetapi malah wanita itu berfikiran sebaliknya. Apa mungkin ini yang aku cintai menganggap ini cinta monyet, cinta yang sekilas dan tak pernah bahagiain hidup , bisanya mencari kesenangan tapi dikala kesusahan tak mau menghadapinya, itulah cinta monyet. Aku disini sambil menyesal dan patah hati, dan hanya di hati kecil ku berkata “apakah kamu juga seperti ini el? Makanya kamu berubah tak lagi mehubungi aku.” Itulah rintihan yang ada dan yang tertulis di dalam lubuk hatiku. Disini aku merenung “semuanya, kapan aku akan mendapatkan seperti yang aku inginkan , apa aku salah dan apa aku terlalu salah untuk berjalan bahwa aku memilih wanita untuk semngat ku belajar dan semangat untuk jalani masa depan , agar mencapai tujuan.”  Aku disini terus saja mengego egokan diriku bahwa aku selalu tak bisa turuti kemauan wanita yang aku impikan. Tetapi biarlah semua berlalu, aku tidur dan berharap untuk netralkan fikiran agar dapat mengerjakan ujian besok dengan tenang tanpa banyak fikiran.

my life of my journey

Hilangnya Uang Jersey kelas

             Pagi hari yang indah yang diawali dengan olahraga satu kelas. Berolahraga yang di awali dengan pemanasan otot dan berlari mengelilingi halaman sekolah. Setelah itu, setiap siswa di harapkan dapat lompat jauh dengan gaya yang dapat dilakukan masing – masing siswa.
“urutan sesuai nomor absen kalian masing – masing dan silahkan satu dari kalian  yang ingin mencatat hasil temannya.” Kata pak guru.

            Kami mengikutinya dengan sangat senang dan gembira. Selain itu, kami bversaing untuk mendapatkan nilai yang baik.  Setelah lompat jauh selesai kami disilahkan untuk beristirahat. Biasanya aku setelah selesai melakukan olahraga, aku membeli air mineral dan duduk dibawah pohon yang rindang di halaman depan ruang guru. Disitu aku merasakan ketentraman di dunia ini dengan mendengarkan lagu dan melihat pohon – pohon yang di hinggapi burung. Lama kelamaan aku pun bosan dan ingin kembali ke kelas. Saat aku kembali ke kelas, banyak teman yang membicarakan sesuatu.
“An, ada apa toh? Kok ribut ini, ada masalah ya ? tanyaku pada Anto teman sebangku ku.

“ya, memang ada masalah, uang jersey kita satu kelas hilang.” Jawab anto dengan memberitahu ada masalah di dalam kelas.

“oh, jadi pencurinya di ketahui belum?” tanya ku ke Anto dengan rasa penasaran.

“ya, nggak tau toh, Yon! Orang aku tadi aja. Nggak ikut olah raga hanya tidur dan Sone sama Shania keluar.” Jawab Anto.

“oh, gitu toh.” Jawab ku .

            Setelah uang jersey hilang dan banyak guru yang tahu akan permasalahan ini. Teman sebangku ku Anto, Sone, dan Shania yang tidak mengikuti olahraga di introgasi di ruang BK. setelah di introgasi, tetap mereka tidak tahu siapa pencurinya. Hari demi hari berjalan dengan pembelajaran sambil  menunggu kedatangan uang itu dan menunggu  selesainya pemesanan jersey tersebut.permasalahan yang serius ini akhirnya di ketahui kepala sekolah dan di umumkan saat upacara bendera.

            Pagi setelah upacara bendera, kami masuk kekelas dan ada bapak guru kesiswaan datang ke kelas kami.
“benar ini kelas yang kehilangan uang itu ? yang tadi sampai diumumkan pada oleh kepala sekolah tadi.” tanya guru kesiswaan.

“benar pak.” Jawab kami satu kelas.

            Hari demi hari berlalu dan  permasalahan itu belum juga selesai. Walaupun sudah di urus sama bapak ibu guru tetap saja masalahnya belum bisa terselesaikan. Kaos yang rencananya kami untuk lomba dan persami itu tidak bisa tercapai maka itu kami memutuskan untuk beriuran kembali, agar masalah tersebut bisa terselesaikan kembali. setelah uangnya terkumpulkan aku pun juga ikut mengurusi kaos itu. Prinsip dari ku untuk menyelesaikan sesuatu adalah segera lakukan dan segera selesai atau terpecahkan. Setelah aku dan Putra mengurusi kaos itu kami merasa sangat senang dan tentram.

“bagaimana yud? Prinsipku benar – benar mantap untuk menyelesaikan masalah.” Kataku sambil senang, karena masalah itu sudah terselesaikan.

“ya, Yon! Mantap !!!” kata Yudi dengan mengankan jompolnya.


            Masalah yang lama belum selesai terselesaikan akhirnya terselesaikan juga. Disini aku mulai memegang prinsip ku “segera lakukan dan segera terselesaikan!”