Demi kawan
Siang
hari waktu saat dimana kami berenam ingin melihat kawan kita yang saat itu
habis kecelakaan. Kami berenam yang bernama Yono, Anto, Yudi, Nurus, Lia, Tika.
Kami berangkat setelah bel pulang sekolah sudah di bunyikan, (TENG _PELAJARAN
HARI INI TELAH SELESAI, SAATNYA UNTUK PULANG_TENG –TENG-TONG) bel pun sudah
berbunyi, lalu ketua menyiapkan untuk doa pulang bersama.
Sesudah
itu, Lia dan Nurus meminta denah rumah Ifah kepada kakak kelas yang rumahnya
dekat pada nya. Yono dan kawan lainya menunggu di depan kelas.
“ jadi, njenguk nggak ?” kata Anto. “ jadi sech jadi,
tunggu dulu !! emang kamu sudah tahu rumah nya Ifah to ?” kata Yono. “sabar
donk An !!!” kata Tika. “ Lha tuh ! sudah , ayoh !!!” kata yono.
Kami
pun bergegas berangkat dikarenakan mendung yang hitam lebat, takutnya nanti
terburu hujan. Kami bersepeda motor dengan penuh rasa ingin tahu pada teman
kami Ifah yang sakit di rumah.
Lama
– kelamaan sudah ada beberapa desa kami lewati, tetapi waktu ada di desanya
Ifah yang banyak terdapat dusun – dusun, kami berhenti disuatu tempat (dengan
penuh rasa takut tersasar).
“
lho , kenapa berhenti ?!” kata Yono. “ gini lhoh Yon, didenah ini kok ada
gambar pertigaan , tetapi kita sekarang di perempatan !? “ kata Lia. “heh, aku
kira kita terlanjur ke timur deh, mungkin pertigaan yang ada tugunya tadi !!”
kata Tika dengan penuh rasa yakin.
Kita kembali kepertigaan yang terlanjur kita
lewati, lama – kelamaan ketemu juga rumah Ifah. Kami datang dengan rasa prihatin
kepada Ifah.
“heh,
kenapa fah, kamunya ?” kata Lia yang merasa prihatin karna teman sebangkunya. “
nggak papa kok Ya, Cuma lecet sedikit nih ! “ kata Ifah dengan tersenyum. Kita pun
mengobrol dulu dengan menceritakan kegiatan di sekolahan waktu Ifah tidak masuk
tadi.
Setelah
lama mengobrol, kami semua berpamitan pulang pada Ifah. “ cepet sembuh ya,
kamunya ?” kata Lia sambil masih dengan rasa prihatinnya. “ udah gak papa kok
Ya, Makasih ya ! kalian juga makasih sudah mau jenguk aku , hehehehehe” kata
Ifah sambil tersenyum.
Saat
pulang Yono pun bertempat di depan saat mengendari sepeda motor. Lama –
kelamaan Yono, Anto, dan Yudi tak sadar bahwa mereka mengendari sepeda motor
terlalu cepat. “ lhoh To? Lainnya mana ?” kata Yono dengan penuh gelisah. “ ya
nggak tahu Yon aku, orang aku tadi ikut kamu terus !!1 “ kata Anto. “ aduh,
tewas riwayat kita !!!” kata yudi. Mereka pun mengelilingi dari desa kedesa
yang tak diketahui oleh mereka.
“eh,
ada patung nih! Poto dulu yok?” kata yono sambil menghibur Yudi dan Anto degan
rasa gelisah mereka. “ ayoh – ayoh, Yon !! “ kata Anto. Mereka ber foto untuk
menghilangkan rasa gelisah mereka.
yono dengan rasa percaya dirinya. |
Anto dengan gayanya yang keren. |
Sesudah
berfoto – foto, mereka melanjutkan perjalanan, dan setelah berkeliling – liling
tadi tampaknya mereka menemukan sebuah
tempat untuk beribahdah. Mereka bertiga pun beribadah bersama – sama.
Sesudah
beribadah, Tika pun menelfon Yono. “ Yoon, dimana kalian ?” kata Lia dengan
rasa khawatir. “ya, ya tunggu kamibertiga akan kembali kerumah mu kok Ya, untuk
mengambil tas!! “ kata Yono. “ apa perlu aku jemput kalian jika kalian tersesat
di situ !!!” kata Lia dengan penuh rasa khawatir.
Sesudah
telepon tadi mereka melanjutkan perjalanan. Berkeliling kesana kemari , mereka
tidak menemukan, dan lama – kelamaann mereka ingat dan hafal jalannya. (rungk –
rungk – rungk, bunyi sepeda motor mereka sudah berhasil kembali kerumah Lia
mengambil tas mereka). “heh, kalian tuh jadi cari – carian aja ?” kata Lia
sambil marah – marah tak jelas. “ ya, ya ., Ya lia, maafkan kami bertiga, sudah
ya mau pamit dulu kami bertiga !! makasih dah peduli kami, hehhehehe” kata
Yono. “ ya, sama –sama Yon !!, hati – hati ya kalian !!!” kata Lia. “oke zip !!
“ kata Yudi.
Mereka pun pulang dan mendapatkan wawasan tentang
pengetahuan jalur – jalur jalan desa.
“sekian”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar