Hari ku bagaikan kertas
koran lama
Kamis, 16 april 2015
Pagi yang cerah membangunkan ku, ayam jago pun berkokok
di kanan kiri rumah tetangga. setelah
liburan UN kakak kelas membuatku malas untuk bangun pagi. Tapi terpaksalah cendela sudah terbuka ,
dibukakan ibuku setiap aku malas untuk bangun. Setelah sarapan pagi, mandi, dan
menjemur handuk yang telah ku pakai mandi itu. Persiapan untuk berangkat,
berpamitan pada orang tua dulu baru berangkat ,jangan lupa itu utamanya. Saat berkendara
sepeda motor sudah terasa bosan dalam hari ini.
Setelah tiba di sekolahan pun , baru satu teman ku sekelas yang baru berangkat. Tas
pun kuletakkan pada tempat duduk ku, dan ku tinggal ke depan kelas untuk duduk
memandang langit dan kuresapi pemandangan pagi ini, tetapi disamping itu hari –
hariku tetap membosankan saja. Bel masuk pun berbunyi, biologi pun mengawali
pelajaran hari ini. Semangat yang kurang membakar jiwa untuk konsentrasi ke mata pelajaran hari ini.
“ayo siapa coba menjelaskan tentang daur karbon ? yang bisa silahkan maju !” kata bu guru biologi.
“daur karbon bukannya sudah bu? Yang dulu pernah saya tuliskan di depan.” Kata ku sambil mengingatkan buguru yang ku kira lupa akan meteri berikutnya.
“memang sudah , tapi temanmu disuruh mengulangi lagi nggak ada yang maju !” kata bu guru sambil kesal pada teman satu kelas.
“nanti setelah penjelasan, besok tinggal Ulangan Harian” kata buguru.
“ya bu..........” kata teman satu kelas.”ayoh siapa yang mau menjelaskan ???”kata buru sambil kesal dengan teman
Di samping waktu terbuang lama akhirnya, lama – kelamaan ada teman ku yang mau menjelaskan kedepan.Itulah kurikulum baru yang membiasakan berlatih bicara di depan umum agar nanti kalau sudah dewasa agar tidak malu jika berbicara di depan. Bel pun berbunyi lagi menandakan bergantinya jam pelajaran. Olahraga jam yang sangat membosankan dalam hidupku. Karena aku kurang mempunyai bakat didalam mapel tersebut.
“tambah bosan !!! tambah menyebalkan , adeh!!! Lakuiin aja lah.”kataku saat lari mengitari halaman sekolah. Lari selesai , pak guru pun memberi bimbngan tentang materi penjas. Penjelasan pun telash selesai , anak – anak di perbolehkan berolahraga. Aku pun dengan satu teman ku yang bernama yudi, dapat juga di panggil pak dhe yudi. Kami mengikuti teman ku yang lain. Kami berdua Cuma melihat teman ku yang lain bermain tenis meja.
“hah, pak de bisa kamu main begini ?” kata ku dengan rasa ingin tahu.
“ya, Cuma belajar saja , ku kira sepertinya nggak bisa deh aku.” Kata pak de yudi.
Teman ku yang lain pun mulai bosan karena Cuma dua teman saja yang ingin tahu, olahraga itu. Merka berdua bosan, dan meninggalkan area tenis meja. Aku dan pak dhe yudi pun ingin mencoba permainan tenis meja itu, tapi percuma tetap saja nggak bisa.
“ayo siapa coba menjelaskan tentang daur karbon ? yang bisa silahkan maju !” kata bu guru biologi.
“daur karbon bukannya sudah bu? Yang dulu pernah saya tuliskan di depan.” Kata ku sambil mengingatkan buguru yang ku kira lupa akan meteri berikutnya.
“memang sudah , tapi temanmu disuruh mengulangi lagi nggak ada yang maju !” kata bu guru sambil kesal pada teman satu kelas.
“nanti setelah penjelasan, besok tinggal Ulangan Harian” kata buguru.
“ya bu..........” kata teman satu kelas.”ayoh siapa yang mau menjelaskan ???”kata buru sambil kesal dengan teman
Di samping waktu terbuang lama akhirnya, lama – kelamaan ada teman ku yang mau menjelaskan kedepan.Itulah kurikulum baru yang membiasakan berlatih bicara di depan umum agar nanti kalau sudah dewasa agar tidak malu jika berbicara di depan. Bel pun berbunyi lagi menandakan bergantinya jam pelajaran. Olahraga jam yang sangat membosankan dalam hidupku. Karena aku kurang mempunyai bakat didalam mapel tersebut.
“tambah bosan !!! tambah menyebalkan , adeh!!! Lakuiin aja lah.”kataku saat lari mengitari halaman sekolah. Lari selesai , pak guru pun memberi bimbngan tentang materi penjas. Penjelasan pun telash selesai , anak – anak di perbolehkan berolahraga. Aku pun dengan satu teman ku yang bernama yudi, dapat juga di panggil pak dhe yudi. Kami mengikuti teman ku yang lain. Kami berdua Cuma melihat teman ku yang lain bermain tenis meja.
“hah, pak de bisa kamu main begini ?” kata ku dengan rasa ingin tahu.
“ya, Cuma belajar saja , ku kira sepertinya nggak bisa deh aku.” Kata pak de yudi.
Teman ku yang lain pun mulai bosan karena Cuma dua teman saja yang ingin tahu, olahraga itu. Merka berdua bosan, dan meninggalkan area tenis meja. Aku dan pak dhe yudi pun ingin mencoba permainan tenis meja itu, tapi percuma tetap saja nggak bisa.
Bel
istirahat pun berbunyi, kami kembali ke kelas. Saat istirahat aku hanya bisa
memakan roti dan air meneral yang aku beli dari kopsis tadi. Sambil memakan
roti dan meminum air, aku pun juga menikmati angin yang berhembus di depan
kelas.
“huuuuuft, Cuma begini , membosankan apa mungkin nggak ada bidadari dalam hidupku , mengakibatkan hari ini bosan seperti kertas koran lama yang di hembus angin.” Kata ku sambil mengomel dan merenungi kesendirianku.
Hari ini merupakan kan hari yang sangat membosankan bagiku . jam pelajaran pun berganti dan terus berganti. Lama kelamaan bel pulang pun berbunyi saat pelajaran yang sangat membosankan yaitu pelajaran pramuka.
“emm, hahahahhaha, tinggal pulang ni!” kata ku sambil senang pergi dari hal yang membosankan dalam kehidupanku.
suatu hal yang membosankan bisa di taklukkan dengan ikhlas dan rasa syukur pada Tuhan YME. sehingga dapat semangat kembali dalam melakukan sesuatu.
“huuuuuft, Cuma begini , membosankan apa mungkin nggak ada bidadari dalam hidupku , mengakibatkan hari ini bosan seperti kertas koran lama yang di hembus angin.” Kata ku sambil mengomel dan merenungi kesendirianku.
Hari ini merupakan kan hari yang sangat membosankan bagiku . jam pelajaran pun berganti dan terus berganti. Lama kelamaan bel pulang pun berbunyi saat pelajaran yang sangat membosankan yaitu pelajaran pramuka.
“emm, hahahahhaha, tinggal pulang ni!” kata ku sambil senang pergi dari hal yang membosankan dalam kehidupanku.
suatu hal yang membosankan bisa di taklukkan dengan ikhlas dan rasa syukur pada Tuhan YME. sehingga dapat semangat kembali dalam melakukan sesuatu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar