Sajak Yang Terpenjara
Tinta tertulis rapi di pagi ini
Tertulis bait nan indah tercipta
Heran tertulis amat rapi, tidak seperti nyata
Fiksi memang membujuk kharismatik
Mengapa terheran heran benak ini
Dalam tinta sepenuhnya ku tuliskan
Pena tak letih berjalan diatas kertas kosong
Kata tersusun dalam benak diatas lembaran
Tuhan mencerahkan bait-baitnya
Tersirat dalam makna setiap terbaca oleh hati
Bahkan kecerdasan sesingkat ini terkadang terdustai
Alangkah tinta pena tersirat ini dihargai
Akan ku tuliskan beribu-ribu kiasan
Kau simpan tak bisa- bisa penuh dalam koper
Hanya selembar kertas tertulis makna beribu-ribu
Hanya gagasan belaka penuh makna..
Tercucur harapan usang bahkan lebih baik koran bekas Globalisasi seperti ancaman hak tinta ini berkata
Berkata dalam sajak tak termakna, terhambat usang
Itulah mengapa banyak benak tak tersirat dalam karya
Percuma, dustalah era globalisasi bagi sastrawan
Terlinang airmata didalam air tinta pena
Acuh tergejolak dalam batin berteriak-teriak
Ingin bebas bersama kupu-kupu di fajar tiba
Komentar
Posting Komentar