Mengetahui
larutan elektrolit dan non elektrolit
X – MIA 4
Di susun oleh :
Egy Pratama Putra S (13)
Eka Nurul Latifah (14)
Ekky Aduma Putra (15)
Erike Devi Febriana (16)
Felix Rio Cahyono (17)
Hanifah Delima N (18)
UPTD SMA NEGERI
3 NGANJUK
TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi robbil ‘alamin
puji syukur saya ucapkan ke hadirat ALLAH SWT karena atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas kimia menjelaskan tentang “LARUTAN
ELEKTROLIT DAN LARUTAN NON ELEKTROLIT”.
Bu Nanik Martiwi: selaku guru
pembimbing kimia yang telah memberikan saran atau informasi tentang makalah ini
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan sempurna.
Dan berterima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu saya menyelesaikan makalah ini yang telah
memberikan saran atau informasi tentang makalah ini. Semoga dengan makalah ini siswa
bisa memahami tentang “LARUTAN ELEKTROLIT DAN LARUTAN NON ELEKTROLIT”
karena dalam makalah ini banyak jelaskan
tentang macam macam contoh larutan dan
keelektrolitannya.
Dalam menentukan berbagai penjelasan dan keterangan makalah agar siswa
mampu memahami dengan baik dan benar. Untuk itu, saya membutuhkan saran dan
kritik dari para pembaca. saya mohon maaf apabila ada salah kata yang tidak
berkenan untuk di baca dan tidak berkenan di hati para pembaca.
Bab I
PENDAHULUAN
1.
Latar belakang
Dapat mengetahui
larutan yang dapat menghantarkan listrik dan yang tidak dapat menghantarkan
listrik
2.
Tujuan
Untuk mengetahui
larutan yang bersifat elektrolit dan non elektrolit. Selain itu, untuk
menyatakan kebenaran bahwa larutan yang bersifat elektrolit benar – benar dapat
menghantarkan arus listrik.
3.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah:
Bagaimana
gejala-gejala hantaran listrik berbagai larutan dalam air ?
Hipotesis :
Jika lampu menyala, ada gelembung
gas maka menunjukkan larutan elektrolit.
Alat dan bahan :
1.
Gelas aqua 100 Ml
2.
Bohlam 1,5V
3.
Baterai besar 3-4 buah
4.
Batang Elektroda Karbon 2 buah
5.
Kabel 1 meter
6.
Tisu
7.
Air leding
8.
Air biasa/ Air PAM
9.
Air jeruk
10.
Air garam
11.
Air sabun
12.
Air kapur
13.
Air sumur
14.
Asam klorida/asam lambung : HCl
15.
Asam sulfat/air aki : H2SO4
16.
Asam asetat/cuka : CH3COOH
17.
larutan urea : {CO(NH2)2}
18.
Larutan Gula : (C12H22O11)
19.
Larutan Etanol
20.
Larutan Natrium Hidroksida : NaOh
21.
Larutan NaCl
Cara Kerja
1.
Siapkan Alat dan Bahan
2.
Rangkai alat Uji seperti gambar
3.
Pastikan Lampu dapat menyala dengan baik
4.
Masukkan
kira-kira 50 ml larutan HCl ke dalam gelas kimia dan diuji daya hantarnya.
Catat apakah lampu menyala atau timbul gelembung gas pada elektroda.
5.
Bersihkan elektroda dengan air dan keringkan dengan
tisu. Dengan cara yang sama, ujilah daya hantar larutan-larutan yang tersedia.
6.
Lakukan analisi dan berikan kesimpulannya.
Bab II
Landasan Teori
I . Pengertian larutan
Larutan
adalah campuran homogen yang terdiri
dari dua atau lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan
disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak
daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven. Komposisi zat
terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan dalam konsentrasi larutan,
sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut
pelarutan atau solvasi.
Contoh larutan yang umum
dijumpai adalah padatan yang dilarutkan dalam cairan, seperti garam atau gula dilarutkan
dalam air. Gas juga dapat pula dilarutkan dalam cairan, misalnya karbon
dioksida atau oksigen dalam air. Selain itu, cairan dapat pula larut dalam cairan lain, sementara gas larut
dalam gas lain. Terdapat pula larutan padat, misalnya aloi (campuran logam) dan mineral tertentu.
Elektrolit adalah suatu zat yang larut
atau terurai ke dalam bentuk ion-ion dan selanjutnya larutan menjadi konduktor elektrik, ion-ion merupakan atom-atom
bermuatan elektrik. Elektrolit bisa berupa air, asam, basa atau berupa senyawa kimia lainnya.
Elektrolit umumnya berbentuk asam, basa atau garam. Beberapa gas tertentu dapat berfungsi sebagai elektrolit pada kondisi tertentu misalnya
pada suhu tinggi atau tekanan rendah. Elektrolit kuat identik dengan asam, basa, dan garam kuat. Elektrolit merupakan
senyawa yang berikatan ion dan kovalen polar. Sebagian besar senyawa yang
berikatan ion merupakan elektrolit sebagai contoh ikatan ion NaCl yang
merupakan salah satu jenis garam yakni garam dapur. NaCl dapat menjadi
elektrolit dalm bentuk larutan dan lelehan. atau bentuk liquid dan aqueous.
sedangkan dalam bentuk solid atau padatan senyawa ion tidak dapat berfungsi
sebagai elektrolit.
2.
Larutan Elektrolit dan Non elektrolit
Larutan
dapat digolongkan kedalam larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan
daya hantar listriknya. Larutan elektrolit adalah larutan yang
dapat mengahantarkan arus listrik, sedangkan larutan Nonelektrolit
tidak dapat mengantarkan arus listrik. Apakah yang menyebabkan larutan
elektrolit dapat menghantarkan arus listrik?
Berdasarkan percobaan dilakukan oleh svante agust Arrhenius (1884),seorang ahli
kimia berkebangsaan swedia, diketahui bahwa jika arus listrik dialirkan pada
suatu larutan akan terjadi proses ionisasi (penguraian) yang menghasilkan
ion-ion.
Terjadi pada zat padat ionik yang dilelahkan. Ikatan ion terputus pada saat
pelelehan dan terurai menjadi ion-ion. Misalnya, senyawa NaCl(l), KCl(l),dan
CaO(l) dapat menghantarkan arus listrik, tetapi NaCl(s), KCl(s), dan
CaO(s) tidak dapat menghantarkan arus listrik. Peristiwa penguraian suatu
larutan atau lelehan menjadi ion-ion yang bergerak bebas inilah yang
memungkinkan suatu larutan dapat menghantarkan listrik.
Sebaliknya, larutan nonelektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik,
karena dalam larutannya tidak menghantarkan ion-ion. Jadi, dengan kata lain,
larutan elektrolit adalah larutan yang didalamnya mengandung ion-ion, sedangkan
larutan nonelektrolit tidak mengandung ion-ion.
3.
Jenis larutan elektrolit berdasarkan daya hantar listrik
Pada pengujian daya hantar listrik suatu larutan terlihat beberapa hal,
diantaranya lampu menyala terang dan ada gelombang gas, lampu menyala redup
atau tidak menyala tetapi ada gelembung gas, serta lampu tidak menyala
dan tidak ada gelembung gas. Bagaimana mekanisme ini terjadi? Perhatikan
mekanisme hantaran listrik pada hantaran listrik pada larutan HCl berikut?
Larutan HCl di dalam air teruarai menjadi kation (H+) anion
(Cl).terjadinya hantaran listrik pada larutan HCldisebabkan ion-ion H+
menangkap electron pada katode dengan membebaskan gas hydrogen, sedangkan
ion-ion Cl- melepaskan elektron pada anoda dengan menghasilkan gas
klorin. Perhatikan gambar disampimg?
Larutan garam yang kadar garam terlarutnya lebih banyak menghasilkan nyala
lampu yang lebih kuat (terang) jika di bandingkan dengan larutan yang kadar
garam terlarutnya sedikit. Hal ini menunjukan bahwa daya hantar listrik pada
suatu larutan sanagat bergantung pada jumlah ion yang terlarut, makin baik
larutan elektrolit tersebut.
Berdasarkan daya hantar listriknya,larutan elektrolit terbagi atas dua jenis,
yaitu:
a.
Larutan elektrolit kuat
b.
Larutan elektrolit lemah
Larutan elektrolit kuat adalah zat elektrolit zat elektrolit yang
teruarai sempurna dalam air menghasilkan ion-ionnya. Larutan elektrolit kuat
mempunyai derajat ionisasi (a) = 1. Derajat ionisasi adalah
banyaknya mol zat yang terurai dibagi dengan mol zat mula-mula, atau dirumuskan
dengan persamaan matematis.
Larutan elektrolit lemah adalah zat elektrolit yang
terurai sebagaian dalam air menghasilkan ion-ionnya. Derajat ionisasi larutan
elektrolit lemah berkisar antara 0 dan 1 (0 < a < 1).
Untuk lebih jelasnya, mari kita perhatikan perhitungan mengenai kedua jenis
larutan tersebut. Misalnya, larutan NaCl dengan derajat ionisasi (a) = 1 dan
larutan cuka (CH4COOH) dengan derajat ionisasi (a) = 0,01, dengan
jumlah mol kedua zat tersebut sama, yaitu 2 mol.
1)
NaCl(aq) : Jumlah
mol ion yang terbentuk = 4 mol.
2)
CH3COOH : Jumlah mol ion yang terbentuk = 0,04 mol
Ternyata, larutan NaCl menghasilkan ion yang lebih banyak dari pada larutan
cuka. Oleh karena itu, NaCl disebut elektrolit kuat, sedangkan cuka disebut
elektrolit lemah. Contoh lain larutan elektrolit kuat adalah larutan HCl, larutan
soda api (H2SO4). Larutan elektrolit lemah contohnya
larutan H2S dan larutan amonia (NH3).
a)
Larutan elektrolit kuat, contohnya HCl, HNO3, dan H2SO4.
b)
Larutan elektrolit lemah, contohnya CH4COOH dan NH4OH.
BAB IV
Pembahasan
NO
|
Bahan Yang Diuji
|
Gelembung
|
Nyala
Lampu
|
||||
Nama
Larutan
|
Banyak
|
Sedikit
|
Tidak Ada
|
Terang
|
Redup
|
Tidak Menyala
|
|
1.
|
Air
Sabun
|
√
|
√
|
||||
2.
|
Air
Jeruk
|
√
|
√
|
||||
3.
|
Air
Garam
|
√
|
√
|
||||
4.
|
Air
Kapur
|
√
|
√
|
||||
5.
|
Air
Sumur
|
√
|
√
|
||||
6.
|
Air
Ledeng
|
√
|
√
|
||||
7.
|
Air
Cuka
|
√
|
√
|
||||
8.
|
Air
Hcl
|
√
|
√
|
||||
9.
|
Air
Urea
|
√
|
√
|
||||
10
|
Air
NaOH
|
√
|
√
|
||||
11.
|
Air
Gula
|
√
|
√
|
||||
12.
13.
14.
|
Air Etanol
Air Biasa
Air H2SO4
|
√
|
√
√
|
√
|
√
√
|
Contoh
beberapa reaksi ionisasi dari larutan-larutan elektrolit adalah sebagai berikut
:
NaCl(aki) Na+(aki)
+ Cl-(aki)
HCl(aki) H+(aki)
+ Cl-(aki)
NH4OH(aki) NH4+(aki)
+ HO-(aki)
CH3COOH(aki) CH3COO-(aki)
+ H+(aki)
Air Kapur Ca2+(aki)
+2OH-(aki)
Air Sumur H+(aki)
+ OH-(aki)
Air Ledeng NaOH
Air Cuka CH3COO-(aki)
+ H+(aki)
Air biasa NaOH
Analisis :
Berdasarkan
tabel 1
1. Gejala apakah yang
menandai hantaran listrik melalui larutan?
Jawab:
Adanya
gelembung gas yang banyak.
2. Diantara bahan yang
diuji, bahan manakah yang tergolong larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah,
dan nonelektrolit ?
Jawab :
Elektroli t
kuat = HCl dan NaOH, elektrolit lemah = cuka dan NH4OH,
Nonelektrolit = Gula, urea,air teh.
3. Sebutkan ciri-ciri
dari larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah yang dapat diamati dari
percobaan tersebut!
Jawab:
Elektrolit
kuat = lampu menyala dan gelembung gas banyak. Elektrolit lemah = lampu tidak
menyala tapi terdapat sedikit gelembung gas.
BAB v
PENUTUP
A. Kesimpulan
a) Tidak semua larutan
menghantarkan arus listrik.
b) Larutan tidak dapat
dipisahkan menurut komponennya masing-masing.
c) Larutan tergolong
dalam 3 jenis yaitu :
Elektrolit kuat
Elektrolit lemah
Nonelektrolit
d) Timbul gelembung-gelembung pada ujung
elektrolit.
B. Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan adalah agar pembaca dapat mengetahui betapa
pentingnya percobaan elektrolit dan nonelektrolit untuk menjadi pengganti
alternative energy listrik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar