KERAJAAN-KERAJAAN HINDUBUDHA DI INDONESIA
1.
Kerajaan Kutai
Kerajaan Hindu pertama di Indonesia.
Terletak di Tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Di Kutai ditemukan prasasti
berupa "yupa" yaitu tugu batu yang digunakan dalam upacara kurban.
Yupa ini bertuliskan huruf Pallawa dan Bahasa Sankserta, diperkirakan berasal
dari tahun 400 M. Dalam Yupa diterangkan mengenai silsilah raja-raja Kutai.
Raja Kutai yang pertama adalah Kudungga(nama ini diperkirakan asli orang
Indonesia). Kudungga mempunyai putra yang bernama Aswawarman, nama ini
diperkirakan berasal dari India sehingga Aswawarman dianggap sebagai
"wangsakarta" atau pembentuk keluarga/dinasti. Selain itu ia juga
dijuluki "Ansuman" atau dewa matahari. Aswawarman mempunyai putra
bernama Mulawarman. Mulawarman adalah raja yang terbesar/terkenal di
Kutai. Kutai adalah salah satu kerajaan tertua di Indonesia, yang
diperkirakan muncul pada abad 5 M atau± 400 M, keberadaan kerajaan tersebut
diketahui berdasarkan sumber berita yang ditemukan yaitu berupa prasasti
yang berbentuk Yupa/tiang batu berjumlah 7 buah.Prasasti Yupa yang menggunakan
huruf Pallawa dan bahasa sansekerta tersebut, dapat disimpulkantentang
keberadaan kerajaan Kutai dalam berbagai aspek kebudayaan yaitu antara lain
politik,sosial, ekonomi, dan budaya.
* Kehidupan Politik
Dalam kehidupan politik seperti yang
dijelaskan dalam prasasti Yupa bahwa raja terbesar Kutai adalah Mulawarman, ia
putra Aswawarman dan Aswawarman adalah putra Kudungga.Dalam prasasti Yupa juga
dijelaskan bahwa Aswawarman disebut sebagai dewa Ansuman/dewaMatahari dan
dipandang sebagai Wangsakerta atau pendiri keluarga raja.Hal ini berarti
Asmawarman sudah menganut agama Hindu dan dipandang sebagai pendiri
keluargaatau dinasti dalam Agama Hindu. Untuk itu para ahli berpendapat
Kudungga masih nama Indonesiaasli dan masih sebagai kepala suku, ia yang
menurunkan raja-raja Kutai.Dari penjelasan uraian materi tersebut di atas,
apakah Anda sudah memahami? Kalau Anda sudah paham, simak uraian
berikutnya :Dalam kehidupan sosial terjalin hubungan yang harmonis/ erat antara
Raja Mulawarman dengan kaum Brahmana,
seperti yang dijelaskan dalam prasasti
Yupa, bahwa raja Mulawarman memberi sedekah 20.000 ekor sapi kepada kaum
Brahmana di dalam tanah yang suci bernamaWaprakeswara. Dengan adanya istilah
Waprakeswara, tentu timbul pertanyaan dalam diri Anda,apa yang dimaksud dengan
Waprakeswara?Waprakeswara adalah tempat suci untuk memuja dewa Syiwa. Di pulau
Jawa disebut Baprakewara.
* Kehidupan Ekonomi
Dalam kehidupan ekonomi, tidak diketahui
secara pasti, kecuali disebutkan dalam salah satu prasasti bahwa Raja
Mulawarman telah mengadakan upacara korban emas dan tidak menghadiahkan
sebanyak 20.000 ekor sapi untuk golongan Brahmana.Tidak diketahui secara pasti
asal emas dan sapi tersebut diperoleh, apabila emas dan sapi tersebut di
datangkan dari tempat lain, bisa disimpulkan bahwa kerajaan Kutai telah
melakukan kegiatandagang.
* Kehidupan Budaya
Dalam kehidupan budaya dapat dikatakan
kerajaan Kutai sudah maju. Hal ini dibuktikan melaluiupacara
penghinduan (pemberkatan memeluk agama Hindu) atau disebut
upacara Vratyastoma.UpacaraVratyastoma dilaksanakan sejak
pemerintahan Aswawarman karena Kudungga masihmempertahankan ciri-ciri
keIndonesiaannya sedangkan yang memimpin upacara tersebut, menurut para
ahli dipastikan adalah para pendeta (Brahmana) dari India. Tetapi pada masa
Mulawarmankemungkinan sekali upacara penghinduan tersebut dipimpin oleh
pendeta/kaum Brahmana dariorang Indonesia asli. Dengan adanya kaum Brahmana
asli orang Indonesia membuktikan bahwakemampuan intelektualnya tinggi, terutama
dalam hal penguasaan terhadap bahasa Sansekerta padadasarnya bukanlah bahasa
rakyat India sehari-hari, melainkan lebih merupakan bahasa resmi kaumBrahmana
untuk masalah keagamaan
2.
Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Hindu ini terletak di dekat
sungai Citarum, Jawa Barat. Kerajaan ini di perkirakan berdiri tahun 450 M.
Raja yang paling terkenal adalah Purnawarman. Ia adalah raja yang sangat baik
terhadap rakyat, hal ini dibuktikan dengan pembuatan irigasi atau sungai untuk
mengairi sawah dan mencegah banjir, sungai ini diberi nama sungai
"Gomati". Prasasti-prasasti peninggalan kerajaan Tarumanegara antara
lain Prasasti Tugu, Munjul, Kebon Kopi, Pasir Awi, Jambu,Ciaruteun, dan Muara Cianten.
3.
Kerajaan Kaling
Keterangan mengenai kerajaan ini
diperoleh dari prasasti Tuk mas. Berdasarkan prasasti ini diperkirakan Kerajaan
Kaling berada di sekitar Purwodadi dan Blora. Raja yang terkenal adalah Ratu
Sima. Ia dikenal sebagai Ratu yang tegas, jujur, dan bijaksana.
4.
Kerajaan Sriwijaya
Keterangan mengenai kerajaan sriwijaya
diperoleh dari berita perjalanan I-Tsing, seorang pendeta Budha dari Cina.
Sriwijaya merupakan kerajaan Budha yang berada di Sumatra Selatan. Selain dari
I-Tsing, keterangan mengenai Sriwijaya juga diperoleh dari Prasasti-prasasti
antara lain : Prasasti kedukan bukit yang berisi tentang perjalanan suci Sang
Dapunta Hyang, Prasasti Kota Kapur yang berisi permintaan kepada para dewa
untuk menjaga kesatuan Sriwijaya, Prasasti Telaga Batu yang berisi kutukan
terhadap mereka yang berbuat kejahatan, prasasti Talang tuo dan prasasti Karang
Berahi. Sriwijaya adalah nama kerajaan yang tentu sudah tidak asing bagi
Anda, karena Sriwijaya adalahsalah satu kerajaan maritim terbesar di Indonesia
bahkan di Asia Tenggara pada waktu itu (abad 7 -15 M).Jika Anda ingin
mengetahui perkembangan Sriwijaya hingga mencapai puncak kebesarannyasebagai
kerajaan Maritim, maka Anda harus mengetahui terlebih dahulu sumber-sumber
sejarahyang membuktikan keberadaan kerajaan tersebut.Sumber-sumber sejarah
kerajaan Sriwijaya selain berasal dari dalam juga berasal dari luar sepertidari
Cina, India, Arab, Persia. Sumber-sumber dari dalam negeri
Sumber dari dalam negeri berupa prasasti
yang berjumlah 6 buah yang menggunakan bahasa Melayu Kuno dan huruf Pallawa,
serta telah menggunakan angka tahun Saka.Untuk mengetahui keberadaan prasasti
tersebut, simaklah uraian materi berikut ini!
a.Prasasti Kedukan Bukit ditemukan
di Kedukan Bukit, di tepi sungai Talang
dekatPalembang, berangka tahun 605 Saka
atau 683 M. Isi prasasti tersebut menceritakan perjalanansuci/Sidayatra yang
dilakukan Dapunta Hyang, berangkat dari Minangatamwan dengan membawa
tentara sebanyak 20.000 orang. Dari perjalanan tersebut berhasil menaklukkan beberapa
daerah.
b.Prasasti Talang Tuo ditemukan di
sebelah barat kotaPalembang berangka tahun 606 Saka /684 M. Prasasti ini
menceritakan pembuatan Taman Sriksetra untuk kemakmuran semuamakhluk dan
terdapat doa-doa yang bersifat Budha Mahayana.
cPrasasti Telaga Batu ditemukan di
Telaga Batu dekat Palembang berangka tahun 683 M.
d.Prasasti Kota Kapur ditemukan di
Kota Kapur pulauBangka berangka tahun 608 Saka / 686M
e.Prasasti Karang Berahi ditemukan
di Jambi tidak berangka tahun.
f. Prasasti Palas Pasemah ditemukan
di Lampung Selatantidak berangka tahunKeempat Prasasti yang disebut
terakhir yaitu Prasasti Telaga Batu, Kota Kapur, Karang bukit, danPalas Pasemah
menjelaskan isi yang sama yaitu berupa kutukan terhadap siapa saja yang tidak tunduk
kepada raja Sriwijaya.
Dari penjelasan tentang
prasasti-prasasti tersebut, apakah Anda dapat memahami keberadaankerajaan
Sriwijaya? Untuk menambah lagi pemahaman Anda simaklah uraian materi
tentangsumber-sumber sejarah Sriwijaya yang berasal dari luar negeri baik yang
berupa prasasti maupun berita Cina dan Arab.
* Sumber-sumber prasasti
Sumber yang berupa prasasti ditemukan di
Semenanjung Melayu berangka tahun 775 M yangmenjelaskan tentang pendirian
sebuah pangkalan di Semenanjung Melayu, daerah Ligor. Untuk itu prasasti
tersebut, diberi nama Prasasti Ligor .Prasasti berikutnya ditemukan
di India di kota Nalanda yang berasal dari abad ke 9 M. Prasastitersebut
menjelaskan pendirian Wihara olehBalaputradewa raja Sriwijaya.
* Sumber Berita Asing
Di samping prasasti-prasasti, keberadaan
Sriwijaya juga diperkuat dengan adanya berita-berita Cinamaupun berita
Arab. Berita Cina, diperoleh dari I-Tshing seorang pendeta Cina
yang sering datang ke Sriwijaya sejak tahun 672 M, yang menceritakan bahwa
di Sriwijaya terdapat 1000 orang pendeta yang menguasaiagama seperti di India
dan di samping itu juga, berita dari dinasti Sung yang menceritakan
tentang pengiriman utusan dari Sriwijaya tahun 971 - 992 M. Nama
kerajaan Sriwijaya dalam berita Cina tersebut, disebut dengan Shih-lo-fo-shih atau Fo-shih ,sedangkan
dari berita Arab Sriwijaya disebut dengan Zabag/Zabay atau dengan sebutan
Sribuza.Dari berita-berita Arab dijelaskan tentang kekuasaan dan kebesaran
serta kekayaan Sriwijaya.Demikianlah bukti-bukti tentang sumber dari luar
negeri yang menjelaskan keberadaan Sriwijaya,sehingga melalui sumber-sumber
tersebut dapat diketahui perkembangan Sriwijaya dalam berbagaiaspek
kehidupan.Untuk mengetahui lebih jelas perkembangan Sriwijaya dalam aspek-aspek
kehidupan tersebut,maka simak uraian materi berikut ini.
* Kehidupan Politik
Dalam kehidupan politik. Dapat diketahui
bahwa raja pertama Sriwijaya adalah Dapunta Hyang SriJayanaga, dengan pusat
kerajaannya ada 2 pendapat yaitu pendapat pertama yang menyebutkan pusat
Sriwijaya di Palembangkarena daerah tersebut banyak ditemukan prasasti
Sriwijaya danadanya sungai Musi yang strategis untuk
perdagangan.Sedangkan pendapat kedua
letak Sriwijaya diMinangatamwan yaitu daerah pertemuan sungaiKampar Kiri
dan Kampar Kanan yang diperkirakan daerah Binaga yaitu terletak di Jambi yang
jugastrategis untuk perdagangan.Dari dua pendapat tersebut, maka oleh ahli
menyimpulkan bahwa pada mulanya Sriwijaya berpusat di Palembang. Kemudian
dipindahkan ke Minangatamwan .Untuk selanjutnya Sriwijaya mampu mengembangkan
kerajaannya melalui keberhasilan politik ekspansi/perluasan wilayah ke
daerah-daerah yang sangat penting artinya untuk perdagangan. Halini sesuai
dengan prasasti yang ditemukan Lampung, Bangka, dan Ligor. Bahkan melalui
benteng I-tshing bahwa Kedah di pulau Penang juga dikuasai
Sriwijaya. Dengan demikian Sriwijaya bukan lagi sebagai negara
senusa atau satu pulau, tetapi sudahmerupakan negara antar nusa karena
penguasaannya atas beberapa pulau. Bahkan ada yang berpendapat Sriwijaya
adalah negara kesatuan pertama. Karena kekuasaannya luas dan
berperansebagai negara besar di Asia Tenggara (M.Yamin).
* Kehidupan Ekonomi
Kerajaan Sriwijaya memiliki letak yang
strategis di jalur pelayaran dan perdagangan InternasionalAsia Tenggara. Dengan
letak yang strategis tersebut maka Sriwijaya berkembang menjadi
pusat perdagangan dan menjadi pelabuhan Transito sehingga dapat
menimbun barang dari dalammaupun luar.Dengan demikian kedudukan Sriwijaya dalam
perdagangan internasional sangat baik. Hal ini jugadidukung oleh pemerintahan
raja yang cakap dan bijaksana seperti Balaputradewa. Pada masanyaSriwijaya
memiliki armada laut yang kuat yang mampu menjamin keamanan di jalurjalur
pelayaranyang menuju Sriwijaya, sehingga banyak pedagang dari luar yang singgah
dan berdagang diwilayah kekuasaan Sriwijaya tersebut.Dengan adanya
pedagang-pedagang dari luar yang singgah maka penghasilan Sriwijaya
meningkatdengan pesat. Peningkatan diperoleh dari pembayaran upeti, pajak
maupun keuntungan dari hasil perdagangan dengan demikian Sriwijaya
berkembang menjadi kerajaan yang besar dan makmur.Faktor lain yang menjadikan
Sriwijaya menjadi kerajaan besar adalah kehidupan sosialmasyarakatnya meningkat
dengan pesat terutama dalam bidang pendidikan dan hasilnya riwijayaterbukti
menjadi pusat pendidikan dan
penyebaran agama Budha di Asia Tenggara.
Hal ini sesuaidengan berita I-Tshing pada abad ke 8 bahwa di Sriwijaya terdapat
1000 orang pendeta yang belajar agama Budha di bawah bimbingan pendeta
Budha terkenal yaituSakyakirti.Di samping itu juga pemuda-pemuda Sriwijaya juga
mempelajari agama Budha dan ilmu lainnya diIndia, hal ini tertera dalam
prasasti Nalanda. Dari prasasti ini diketahui pula raja Sriwijaya
yaituBalaputra Dewa mempunyai hubungan erat dengan raja Dewa Paladewa (India).
Raja ini memberisebidang tanah untuk asrama pelajar dari Sriwijaya. Sebagai
penganut agama yang taat maka rajaSriwijaya juga memperhatikan kelestarian
lingkungannya (seperti yang tertera dalam Prasasti Talang Tuo) dengan
tujuan untuk meningkatkan kemakmuran rakyatnya. Dengan demikiankehidupan
ekonomi dan sosial masyarakat Sriwijaya sangat baik dan makmur, dalam hal
initentunya juga diikuti oleh kemajuan dalam bidang kebudayaan. Kemajuan dalam
bidang budayasampai sekarang dapat diketahui melalui peninggalanpeninggalan
suci seperti stupa, candi atau patung/arca Budha seperti ditemukan di
Jambi,Muaratakus, dan Gunung Tua (Padang Lawas) serta di Bukit
Siguntang (Palembang). Kebesaran dan kejayaan Sriwijaya akhirnya mengalami
kemunduran dan keruntuhan akibatserangan dari kerajaan lain.
• Serangan pertama dari Raja
Dharmawangsa dari Medang, Jatim tahun 990 M. pada waktuitu raja Sriwijaya
adalah Sri Sudarmaniwarmadewa.Walaupun serangan tersebut gagaltetapi dapat
melemahkan Sriwijaya.
• Serangan berikutnya datang dari
kerajaanColamandala(India Selatan) yang terjadi pada masa pemerintahan Sri
Sangramawijayatunggawarman pada tahun 1023 dan diulang lagitahun 1030 dan
raja Sriwijaya ditawan.
• Tahun 1068 Raja
Wirarajendradari Colamandalakembali menyerang Sriwijaya tetapi Sriwijaya
tidak runtuh bahkan pada abad 13 Sriwijaya diberitakan muncul kembali dancukup
kuat sesuai dengan berita Cina.
• Keruntuhan Sriwijaya terjadi pada
tahun 1477 ketika Majapahit mengirimkan tentaranyauntuk menaklukan Sumatra termasuk
Sriwijaya
Raja yang pernah berkuasa adalah Sri
Jayanaga, Balaputradewa (raja yang paling
terkenal), dan Sri
Sanggramawijayatunggawarman. Kerajaan Sriwijaya runtuh akibat serangan Raja
Colamanda dari India dan Ekspedisi Pamalayu dari Singosari.
5.
Kerajaan Mataram Kuno
Keterangan mengenai kerajaan ini
diperoleh berdasarkan prasasti Gunung Wukir, Magelang. Kerajaan ini diperintah
oleh Raja Sanjaya dan Raja Sanna (Sanjaya adalah keponakan Sanna. Kerajaan
Mataram diperintah oleh raja-raja dari Dinasti Sanjaya (yang menganut agama
Hindu ) dan raja-raja dari Dinasti Syailendra (yang menganut Agama Budha).
Setelah Raja Sanjaya meninggal, Mataram diperintah oleh Rakai Panangkaran.
Setelah Panangkaran yang berkuasa adalah Samaratungga, pada masa kekuasaan Samaratungga
dibangun Candi Borobudur. Pengganti Samaratungga adalah menantunya yaitu Rakai
Pikatan (suami dari Pramodhawardani). Kerajaan Mataram mencapai Puncak kejayaan
pada masa kepemimpinan Raja Balitung. Pada tahun 929 M, pusat kerajaan Mataram
dipindahkan ke Watugaluh (JawaTimur) oleh Empu Sindok. Hal ini dilakukan untuk
menghindari ancaman bahaya letusan gunung berapi. Pengganti Empu Sindok adalah
Dharmawangsa. Ketika kepemimpinannya terjadi peristiwa "Pralaya
Medang" yaitu penyerbuan Mataram oleh Wura Wari (bawahan Darmawangsa yang
dihasut oleh Sriwijaya). Pengganti Dharmawangsa sekaligus raja terakhir Mataram
adalah Airlangga. Airlangga adalah menantu Dharmawangsa. Berakhirnya kerajaan
mataram karena Airlangga membagi kerajaan menjadi dua untuk menghindari
perebutan kekuasaan antara putra Darmawangsa dan putra Airlangga, Mapanji
Garasakan. Mataram dibagi menjadi dua yaitu Jenggala atau singosari yang beribu
kota di kahuripan dan Panjalu atau Kediri
yang beribu kota di Daha.
(LAINNYA)
Kerajaan Mataram Kuno atau disebut
dengan Bhumi Mataram. Pada awalnya terletak di JawaTengah. Daerah
Mataram dikelilingi oleh banyak pegunungan dan di tengahnya banyak
mengalir sungai besar diantaranya sungaiProgo, Bogowonto,
Elo, dan Bengawan Solo. Keadaan tanahnyasubur sehingga pertumbuhan
penduduknya cukup pesat.
* Sumber-sumber Prasasti
Mengenai bukti yang menjadi sumber
sejarah berlangsungnya kerajaan Mataram dapat diketahuimelalui
prasasti-prasasti dan bangunan candi-candi yang dapat Anda ketahui sampai sekarang.Prasasti-prasasti
yang menjelaskan tentang keberadaan kerajaan Mataram Kuno / lama tersebutyaitu
antara lain:
a. Prasasti Canggal ditemukan di
halaman Candi Gunung Wukir di desa Canggal
berangkatahun
732 M dalam bentuk Candrasangkala.
b.Prasasti Kalasan, ditemukan di
desa Kalasan Yogyakarta berangka tahun 778 M, ditulisdalam
huruf Pranagari (India Utara) dan bahasa Sansekerta. Isinya
menceritakan pendirian bangunan suci untuk dewi Tara dan biara untuk
pendeta oleh raja Panangkaran atas permintaankeluarga Syaelendra dan
Panangkaran juga menghadiahkan desa Kalasan untuk para Sanggha(umat Budha).
c.Prasasti Mantyasih ditemukan
di Mantyasih Kedu, Jateng berangka tahun 907 M yangmenggunakan bahasa Jawa
Kuno. Isi dari prasasti tersebut adalah daftar silsilah raja-raja Mataram yang
mendahuluiBality yaitu Raja Sanjaya, Rakai Panangkaran,
RakaiPanunggalan, Rakai Warak, Rakai Garung, Rakai Pikatan, Rakai Kayuwangi,
RakaiWatuhumalang, dan Rakai Watukura Dyah Balitung.Untuk itu prasasti
Mantyasih/Kedu ini juga disebut dengan prasasti Belitung. d.Prasasti
Klurak ditemukan di desa Prambanan berangka tahun 782 M ditulis
dalam huruf Pranagari dan bahasa Sansekerta isinya menceritakan
pembuatan arca Manjusri oleh Raja Indrayang bergelar Sri
Sanggrama dananjaya Menurut para ahli bahwa yang dimaksud dengan arca
Manjusri adalah Candi Sewu yang terletak di Komplek
Prambanan dan nama raja Indra tersebut juga ditemukan pada Prasasti
Ligor DanPrasasti Nalanda peninggalan kerajaan Sriwijaya.
* Sumber berupa Candi
Selain prasasti yang menjadi sumber
sejarah adanya kerajaan Mataram ada juga banyak bangunan- bangunan candi
di Jawa Tengah, yang manjadi bukti peninggalan kerajaan Mataram yaitu
seperti Candi-candi pegunungan Dieng, Candi Gedung Songo, yang terletak di
Jawa Tengah Utara.Selanjutnya di Jawa Tengah bagian selatan ditemukan candi
antara lain Candi Borobudur, CandiMendut, Candi Plaosan, Candi Prambanan,
Candi Sambi Sari, dan masih banyak candi-candi yang lain
6.Kerajaan
Singasari
Pusat Kerajaan Singosari terletak di
Malang, Jawa Timur. Kerajaan ini didirikan oleh Ken Arok, setelah berhasil
membunuh Bupati tumapel Tunggul Ametung. Ken Arok menjadi raja pertama
Singasari dan berhasil memperistri Ken Dedes, istri Tunggul Ametung. Ken Arok
bergelar Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabumi. Pada tahun 1227 Ken Arok dibunuh
oleh Anusapati (anak dari Tunggul Ametung). Pemerintahan Anusapati tidak
berjalan lama karena ia dibunuh oleh Tohjaya (anak dari Ken Arok). Tidak lama
kemudian Ranggawuni (anak dari Anusapati menuntut kekuasaan dari Tohjaya,
tetapi Tohjaya menolak dan mengirimkan pasukan melawan Ranggawuni, dalam
pertempuran tersebut Tohjaya melarikan diri dan akhirnya meninggal di daerah
Katang Lumbung. Ranggawuni naik tahta dengan gelar Sri Jaya Wisnu Wardana.
Setelah meninggal ia digantikan putranya yaitu Kertanegara. Keruntuhan kerajaan
Singasari
adalah karena mendapat serangan
Jayakatwang dari Kediri.
7. Kerajaan Majapahit
7. Kerajaan Majapahit
Kerajaan Majapahit berada di sekitar
Delta sungai Brantas, Mojokerto. Raja Majapahit yang pertama adalah Raden
Wijaya dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana. Setelah Raden Wijaya meninggal,
Majapahit diperintah oleh Jayanegara.Dalam masa pemerintahannya timbul beberapa
pemberontakan antara lain, pemberontakan Nambi, Semi, Ranggalawe, Lembu Sora
dan Kuti. Pemberontakan Kuti adalah yang dianggap paling berbahaya karena
berhasil menduduki ibukota Majapahit dan Jayanegara terpaksa mengungsi ke
daerah Badander. Akhirnya pemberontakan Kuti berhasil dipadamkan oleh Gajah
Mada, dan berkat jasanya ia di angkat menjadi patih Kahuripan. Pengganti
Jayanegara adalah Tribuwanatunggadewi. Ketika pemerintahannya timbul
pemberontakan Sadeng, pemberontakan ini juga berhasil ditumpas oleh Gajah Mada
sehingga ia di angkat menjadi Mahapatih Majapahit. Pada waktu pelantikan ia
mengucapkan sumpah yang dikenal dengan "Sumpah Palapa". Isi sumpahnya
adalah tidak akan merasakan palapa (istirahat) sebelum menyatukan nusantara di
bawah
Majapahit. Setelah Tribuwanatunggadewi
meninggal ia digantikan putranya yaitu Hayam Wuruk. Majapahit mencapai masa
keemasan pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, di dampingi mahapatih Gadjah Mada.
Keruntuhan Majapahit antara lain akibat tidak ada tokoh yang cakap dan
berwibawa sesudah wafatnya Hayam Wuruk dan Gajah Mada, Terjadi Perang paregrek
(perang saudara) antara Bhre Wirabumi dan Wikramawardhana, Banyak negeri
bawahan Majapahit yang berusaha melepaskan diri, dan Berkembangnya agama Islam
di pesisir Pantai Utara Jawa.
9.
Kerajaan Kediri
Kediri, adalah salah satu dari dua
kerajaan pecahan Kahuripan pada tahun 1049 (satu lainnya adalah Janggala), yang
dipecah oleh Airlangga untuk dua puteranya. Airlangga membagi Kahuripan menjadi
dua kerajaan untuk menghindari perselisihan dua puteranya, dan ia sendiri turun
tahta menjadi pertapa. Wilayah Kerajaan Kediri adalah bagian selatan Kerajaan
Kahuripan. Sesungguhnya kota Daha sudah ada sebelum Kerajaan Kadiri berdiri.
Daha merupakan singkatan dari Dahanapura, yang berarti kota api.
Nama ini terdapat dalam prasasti Pamwatan yang dikeluarkan Airlangga tahun
1042. Hal ini sesuai dengan berita dalam Serat
Calon Arangbahwa, saat akhir
pemerintahan Airlangga,
pusat kerajaan sudah tidak lagi berada di Kahuripan,
melainkan pindah ke Daha.
Pada akhir November 1042, Airlangga terpaksa
membelah wilayah kerajaannya karena kedua putranya bersaing memperebutkan
takhta. Putra yang bernama Sri
Samarawijaya mendapatkan
kerajaan barat bernama Panjalu yang berpusat di kota baru, yaitu Daha.
Sedangkan putra yang bernama Mapanji
Garasakan mendapatkan kerajaan timur
bernama Janggala yang
berpusat di kota lama, yaituKahuripan.
Menurut Nagarakretagama,
sebelum dibelah menjadi dua, nama kerajaan yang dipimpin Airlangga sudah
bernama Panjalu, yang berpusat di Daha. Jadi, Kerajaan
Janggala lahir sebagai pecahan dari
Panjalu. AdapunKahuripan adalah
nama kota lama yang sudah ditinggalkanAirlangga dan
kemudian menjadi ibu kota Janggala.
Pada mulanya, nama Panjalu atau Pangjalu
memang lebih sering dipakai dari pada nama Kadiri. Hal ini dapat dijumpai dalam
prasasti-prasasti yang diterbitkan oleh raja-raja Kadiri. Bahkan, nama Panjalu
juga dikenal sebagai Pu-chia-lung dalam kronik
Cina berjudul Ling wai tai
ta(1178).
* Perkembangan Kerajaan Kendiri
Masa-masa awal Kerajaan Panjalu atau
Kadiri tidak banyak diketahui. Prasasti Turun Hyang II (1044) yang
diterbitkan Kerajaan
Janggala hanya memberitakan adanya
perang saudara antara kedua kerajaan sepeninggal Airlangga.
Sejarah Kerajaan Panjalu mulai diketahui
dengan adanya prasasti Sirah Keting tahun 1104 atas nama Sri Jayawarsa.
Raja-raja sebelum Sri
Jayawarsa hanya Sri Samarawijaya yang
sudah diketahui, sedangkan urutan raja-raja sesudah Sri Jayawarsa sudah
dapat diketahui dengan jelas berdasarkan prasasti-prasasti yang ditemukan.
Kerajaan Panjalu di bawah
pemerintahan Sri
Jayabhaya berhasil menaklukkan Kerajaan Janggala dengan
semboyannya yang terkenal dalam prasasti Ngantang (1135), yaitu Panjalu
Jayati, atau Panjalu Menang.
Pada masa pemerintahan Sri Jayabhaya inilah,
Kerajaan Panjalu mengalami masa kejayaannya. Wilayah kerajaan ini meliputi
seluruh Jawa dan
beberapa pulau diNusantara,
bahkan sampai mengalahkan pengaruh Kerajaan Sriwijaya di Sumatra.
Hal ini diperkuat kronik Cina berjudul Ling
wai tai ta karya Chou Ku-fei tahun 1178, bahwa pada masa itu negeri paling
kaya selain Cina secara
berurutan adalah Arab,Jawa,
dan Sumatra.
Saat itu yang berkuasa di Arab adalahBani Abbasiyah,
di Jawa ada
Kerajaan Panjalu, sedangkanSumatra dikuasai Kerajaan Sriwijaya.
Penemuan Situs
Tondowongso pada awal tahun
2007, yang diyakini sebagai peninggalan Kerajaan Kadiri diharapkan dapat
membantu memberikan lebih banyak informasi tentang kerajaan tersebut.
* Karya Sastra Kerajaan Kendiri
Seni sastra mendapat banyak perhatian
pada zaman Kerajaan Panjalu-Kadiri. Pada tahun 1157 Kakawin Bharatayuddha ditulis
oleh Mpu Sedah dan
diselesaikanMpu
Panuluh. Kitab ini bersumber dari Mahabharata yang
berisi kemenangan Pandawa atas Korawa,
sebagai kiasan kemenangan Sri
Jayabhaya atas Janggala.
Selain itu, Mpu Panuluh juga
menulis Kakawin Hariwangsa dan Ghatotkachasraya.
Terdapat pula pujangga zaman pemerintahan Sri
Kameswara bernama Mpu Dharmaja yang
menulis Kakawin Smaradahana.
Kemudian pada zaman pemerintahan Kertajaya terdapat
pujangga bernama Mpu Monaguna yang
menulis Sumanasantaka danMpu Triguna yang
menulis Kresnayana
* Runtuhnya Kerajaan Kendiri
Kerajaan Panjalu-Kadiri runtuh pada masa
pemerintahan Kertajaya,
dan dikisahkan dalam Pararatondan Nagarakretagama.
Pada tahun 1222 Kertajaya sedang
berselisih melawan kaum brahmana yang
kemudian meminta perlindungan Ken
Arok akuwu Tumapel.
Kebetulan Ken
Arok juga bercita-cita
memerdekakan Tumapel yang
merupakan daerah bawahan Kadiri.
Perang antara Kediri dan Tumapel terjadi
dekat desa Ganter. Pasukan Ken
Arok berhasil menghancurkan
pasukanKertajaya.
Dengan demikian berakhirlah masa Kerajaan Kadiri, yang sejak saat itu kemudian
menjadi bawahanTumapel atau Singhasari.
Setelah Ken Arok mengangkat Kertajaya,
Kadiri menjadi suatu wilayah dibawah kekuasaan Singhasari. Ken Arok
mengangkat Jayasabha, putra Kertajaya sebagai bupati Kadiri. Tahun 1258
Jayasabha digantikan putranya yang bernama Sastrajaya. Pada tahun 1271
Sastrajaya digantikan putranya, yaitu Jayakatwang.
Jayakatwang memberontak terhadap Singhasari yang dipimpin olehKertanegara,
karena dendam masa lalu dimana leluhurnya Kertajaya dikalahkan oleh Ken Arok.
Setelah berhasil membunuh Kertanegara, Jayakatwang membangun kembali Kerajaan
Kadiri, namun hanya bertahan satu tahun dikarenakan serangan gabungan yang
dilancarkan oleh pasukan Mongol dan pasukan menantu Kertanegara, Raden Wijaya.
* Raja-raja yang terkenal dari kerajaan
Kediri antara lain :
Raja pertama Kediri adalah Raja
Kameswara (1115 - 1130 M) mempergunakan lancana Candrakapale yaitu tengkorak
yang bertaring pada masa pemerintahannya banyak dihasilkan karya-karya sastra,
bahkan kiasan hidupnya dikenal dalam Cerita Panji. Raja selanjutnya adalah
Jayabaya memerintah tahun 1130 - 1160 mempergunakan lancana Narasingha yaitu
setengah manusia setengah singa pada masa pemerintahannya Kediri mencapai
puncak kebesarannya dan juga banyak dihasilkan karya sastra terutama ramalannya
tentang Indonesia antara lain akan datangnya Ratu Adil. Tahun 1181 pemerintahan
raja Sri Gandra terdapat sesuatu yang menarik pada masa, yaitu untuk pertama
kalinya didapatkan orang-orang terkemuka mempergunakan nama-nama binatang
sebagai namanya yaitu seperti Kebo Salawah, Manjangan Puguh, Macan Putih, Gajah
Kuning, dsb. Selanjutnya tahun 1200 - 1222 yang menjadi raja Kediri adalah
Kertajaya. Ia memakai lancana Garudamuka seperti Ria Airlangga, sayangnya raja
ini kurang bijaksana, sehingga tidak disukai oleh rakyat terutama kaum
Brahmana. Hal inilah yang akhirnya menjadi penyebab berakhirnya kerajaan
Kediri, karena kaum Brahmanameminta perlindungan kepada Ken Arok di Singosari
sehingga tahun 1222 Ken Arok berhasil menghancurkan Kediri.
Raja selanjutnya Kediri adalah Jayabaya
(1135-1159). Jayabaya di kemudian hari dikenal sebagai "peramal"Indonesia masa
depan. Pada masa kekuasaannya, Kediri memperluas wilayahnya hingga ke pantai
Kalimantan. Pada masa ini pula, Ternate menjadi kerajaan subordinat di bawah
Kediri. Waktu itu Kediri memiliki Armada laut
yang cukup tangguh. Beliau juga terkenal karena telah memerintahan
penggubahan Kakawin Bhatarayuddha
Raja terakhir Kediri adalah Kertajaya,
(1185-1222). Kertajaya dikenal sebagai raja yang kejam, bahkan meminta rakyat
untuk menyembahnya. Ini ditentang oleh para Brahmana. Sementara itu, di Tumapel
(wilayah bawahan Kediri di daerah Malang) terjadi gejolak politik: Ken Arok
membunuh penguasa Tumapel Tunggul Ametung dan mendirikan Kerajaan Singhasari.
Ken Arok kemudian memanfaatkan situasi politik di Kediri, ia Beraliansi dengan
Brahmana, dan lalu menghancurkan Kediri. Dengan meninggalnya Kertajaya, Kediri
menjadi wilayah Kerajaan Singhasari.
* Kehidupan Sosial
Kehidupan sosial masyarakat Kediri cukup
baik karena kesejahteraan rakyat meningkat masyarakat hidup tenang, hal ini
terlihat dari rumah-rumah rakyatnya yang baik, bersih, dan rapi, dan berlantai
ubin yang berwarna kuning, dan hijau serta orang-orang Kediri telah memakai
kain sampai di bawah lutut. Dengan kehidupan masyarakatnya yang aman dan damai
maka seni dapat berkembang antara lain kesusastraan yang paling maju adalah
seni sastra. Hal ini terlihat dari banyaknya hasil sastra yang dapat Anda
ketahui sampai sekarang.
10.
Kerajaan medang kemulan
Kerajaan Medang (atau sering juga
disebutKerajaan Mataram Kuno atau Kerajaan Mataram Hindu) adalah nama
sebuah kerajaan yang berdiri di Jawa
Tengah pada abad ke-8, kemudian
berpindah ke Jawa
Timurpada abad ke-10. Para raja kerajaan
ini banyak meninggalkan bukti sejarah berupa prasasti-prasasti yang tersebar
di Jawa
Tengah dan Jawa
Timur, serta membangun banyak candi baik
yang bercorak Hindu maupun Buddha.
Kerajaan Medang akhirnya runtuh pada awal abad ke-11.
* Awal Berdirinya
Prasasti Mantyasih tahun 907 atas
nama Dyah
Balitung menyebutkan dengan jelas
bahwa raja pertama Kerajaan Medang (Rahyang ta rumuhun ri Medang ri Poh Pitu)
adalah Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya.
Sanjaya sendiri
mengeluarkan prasasti
Canggal tahun732,
namun tidak menyebut dengan jelas apa nama kerajaannya. Ia hanya memberitakan
adanya raja lain yang memerintah pulau
Jawa sebelum dirinya,
bernama Sanna.
Sepeninggal Sanna, negara menjadi kacau. Sanjaya kemudian tampil menjadi raja,
atas dukungan ibunya, yaitu Sannaha saudara perempuan Sanna.
Sanna juga dikenal dengan nama sena atau
Bratasenawa, yang merupakan raja Kerajaan
Galuh yang ketiga (709 - 716
M).Bratasenawa alias Sanna atau Sena digulingkan dari tahta Galuh oleh
Purbasora (saudara satu ibu sanna) dalam tahun 716 M.Sena akhirnya melarikan
diri ke Pakuan, meminta perlindungan pada Raja Tarusbawa.
Tarusbawa yang merupakan raja pertama Kerajaan
Sunda(setelah tarumanegara pecah
menjadi Kerajaan
Sunda danKerajaan
Galuh) adalah sahabat baik sanna.
Persahabatan ini pula yang mendorong Tarusbawa mengambil Sanjaya menjadi
menantunya. Sanjaya, anak Sannaha saudara perempuan Sanna, berniat menuntut
balas terhadap keluarga Purbasora. Untuk itu ia meminta bantuan Tarusbawa
(mertuanya yangg merupakan sahabat sanna). Hasratnya dilaksanakan setelah
menjadi Raja Sunda yang memerintah atas nama isterinya. Akhirnya Sanjaya
menjadi penguasa Kerajaan Sunda, Kerajaan Galuh dan Kerajaan Kalingga (setelah
Ratu Shima mangkat). Dalam tahun 732 M Sanjaya mewarisi tahta Kerajaan Mataram
dari orangtuanya. Sebelum ia meninggalkan kawasan Jawa Barat, ia mengatur
pembagian kekuasaan antara puteranya, Tamperan, dan Resi Guru Demunawan. Sunda
dan Galuh menjadi kekuasaan Tamperan, sedangkan Kerajaan Kuningan dan
Galunggung diperintah oleh Resi Guru Demunawan, putera bungsu Sempakwaja.
Kisah hidup Sanjaya secara panjang lebar
terdapat dalam Carita Parahyangan yang
baru ditulis ratusan tahun setelah kematiannya, yaitu sekitar abad ke-16.
* Raja-raja yang pernah memerintahi
kerajaan medang kemulan antara lain :
Sanjaya,
pendiri Kerajaan Medang
Rakai
Panangkaran, awal berkuasanya
Wangsa Syailendra
Mpu
Sindok, awal periode Jawa Timur
Dharmawangsa Teguh,
Kerajaan Medang berakhir
Pada daftar di atas hanya Sanjaya yang
memakai gelar Sang Ratu, sedangkan raja-raja sesudahnya semua memakai
gelar Sri Maharaja.
* Perkembangan Pemerintahan
a.Mpu Sindok
Mpu Sindok Merupakan raja pertama di
kerajaan medang kamulan,memerintah selama 20 tahun.Selama pemerintahannya ia
dibantu oleh permaisurinya,Sri Wardhani Pu Kbin.Mpu Sindok bergelar Sri
Maharaja Raka I Hino Sri Isnaya Wikrama Dharmatunggadewa.
b.Airlangga(Erlangga):
Airlangga adalah putra raja bali bernama
Udaya yg menitkah dengan Mahendradatta saudari Raja Dharmawangsa.Usaha yg
dilakukan Airlangga dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Medang:
-memperbaiki pelabuhan Hujung Galuh
-membangun waduk waringin sapta
-membangun jalan2 yg menghubungkan
pesisir ke pusat kerajaan
* Keadaan Penduduk
Penduduk Medang sejak periode Bhumi
Mataram sampai periode Wwatan pada umumnya bekerja sebagaipetani.
Kerajaan Medang memang terkenal sebagai negara agraris, sedangkan saingannya,
yaitu Kerajaan Sriwijayamerupakan
negara maritim.
Agama resmi Kerajaan Medang pada masa
pemerintahan Sanjaya adalah Hindu aliran Siwa.
KetikaSailendrawangsa berkuasa,
agama resmi kerajaan berganti menjadi Buddha aliran Mahayana.
Kemudian pada saatRakai
Pikatan dari Sanjayawangsa berkuasa,
agama Hindu dan Buddha tetap hidup berdampingan dengan penuh toleransi.
* Peninggalan sejarah
Selain meninggalkan bukti sejarah berupa
prasasti-prasasti yang tersebar di Jawa
Tengah dan Jawa
Timur, Kerajaan Medang juga membangun
banyak candi,
baik itu yang bercorak Hindu maupun Buddha. Temuan Wonoboyoberupa
artifak emas yang ditemukan tahun 1990 di Wonoboyo, Klaten, Jawa Tengah;
menunjukkan kekayaan dan kehalusan seni budaya kerajaan Medang.
Candi-candi peninggalan Kerajaan Medang
antara lain, Candi
Kalasan, Candi
Plaosan, Candi
Prambanan,Candi
Sewu, Candi
Mendut, Candi
Pawon, dan tentu saja yang paling
kolosal adalah Candi
Borobudur. Candi megah yang dibangun
oleh Sailendrawangsa ini
telah ditetapkanUNESCO (PBB)
sebagai salah satu warisan budaya dunia.
Bingung Mencari Situs Yang Tepat & Aman....?
BalasHapusKini Telah Hadir Dewakiukiu ... Agen Terpercaya & Terbesar Di Asia...
Surganya Para Gamers ada Disini !!!
Kami Menyediakan 7 Jenis Permainan Untuk Anda Semua....
1. Aduq 2. Bandarq 3. Domino 4. Poker 5. Bandarpoker 6. Capsasusun 7. Sakong
Anda Semua Bisa Bermain 7 Permainan Kami Hanya Dalam 1 User ID....
Hanya Minimal Depo 15.000 Rupiah Anda Sudah Bisa Nikmati 7 Game Kami...
Ayok Tingkatin Hobi Anda & Uji Hoki Anda Di Dewakiukiu .....
Kami Mengutamakan Pelayanan, Kecepatan dan Kepuasan kepada member
Anda Jangan Ragu lagi Join Sekarang Juga !!!
Jika Butuh Bantuan Sagera Hubungin Kami Disini :
Liverchat : Dewakiukiunet
Bbm : 33428C8D
Whatsapp : +855962762654