Cerpenis oleh Cahyon Elix's
Saat masa lalu telah berganti demi sekejab mata dan saat kehidupan sudah memiliki masa kekeluargaan. Harapan mereka pun dah tercapai dan ada juga yang tidak tercapai.
Dalam Kehidupan ini ada 4 sekanca diantanya adalah Ahyo, Anto, Khabar, dan Yudi. Namun, persahabatan mereka pun agak renggang sebab terlalu cepat masa SMA telah berlalu. Kini mereka sudah berbeda takdirnya.
Ahyo kini menjadi seorang perawat di suatu Rumah sakit. Anto yang sekarang menjadi perakit alat teknologi modern. Yudi adalah seorang guru bahasa Inggris. Khabar adalah seorang bos di suatu perusahaan terbesar.
Kini mereka sudah sukses, namun kadang kesuksesan itu juga membuat mereka lelah. Saat saat itulah mereka berfikir sejenak untuk mengingat ingat tentang masa - masa di SMAnya dulu.
Namun, tak sengaja takdir Tuhan menemukan 4 sekanca itu.
Saat itu Ahyo yang menjalakan tugasnA seperti biasa. Namun, di tengah tengah kesibukannya itu dia melihat seorang pasien yang ada di depan Rumah Sakit dengan parah sekali kondisinya. Ahyo akhirnya serasa ingin tahu melihat pasien tersebut. Entah kenapa?. Ternyata pasien itu adalah seorang sekertaris perusahaan terbesar. Tak tahu kedatangan Ahyo ternyata di tunggu oleh perawat yang lain. Namun, ada sesosok bos dari sekertaris itu yang seakan sombong sekali.
"Eh eh, mana perawatnya goblok ini dah kritis kondisi sekertaris saya !!!"
"Sabar pak ini akan segera kami tangan i"
"Sabar - sabar. Kayak penasehat aja."
"...(ya Tuhan sombong sekali bapak ini)." Ucap Ahyo dalam batinnya.
Tak sengaja Ahyo melihat papan nama yang ada di dada kiri bos yang sombong itu. Ahyo seolah jadi teringat dengan nama sesorang sahabatnya. Mungkin Ahyo hanya merindukan sahabatnya. Masak sahabat Ahyo , khabar menjadi seolah bos yang sombong. Tiba - tiba ada rekan kerja bos sombong itu dan dia bicara kepadanya.
"Pak Khabar mohon maaf bapak ada tamu penting dari duta Australia. Ada perlu dengan bapak."
"Oh iya. Sekarang kamu tunggu in Arnia ini kalau gitu. Saya akan cepat menuju ke kantor lagi. Dan kamu kabari pakek panggilan dulu kepada beliau bahwa saya masih perjalanan kesana !"
Dari pembicaraan itu akhirnya Ahyo sadar bahwa dia adalah Khabar sahabarnya. Namun, kenapa sekarang menjadi seorang bos yang gayanya seolah dewa saja.
Tetapi dari kesombongan Khabat pun itu Ahyo tidak akan marah dan sebaliknya, Ahyo pun malah mengejar sahabarnya itu.
"Pak pak pak Khabar . Tunggu pak !"
"Loh kamu ada apa lagi biasa aja. Sudah lah ini saya ada acara penting. Soal sekertaris saya sudah di urusin rekan saya tadi. Soal pembayaran biar nanti saya transfer saja."
"Heh heh heh. Bukan gitu pak saya Ahyo. Pak khabar."
"Adeh . Malah ngajak saya kenalan lagi. Bukan urusan saya itu."
"Baiklah kalau Khabar seolah lupa dengan sahabatnya sendiri."
"...." terdiam sejenaklah Khabar dengan sendirinya. Lama - lama dia teringat dengan Ahyo.
"Benarkah kamu Ahyo.hahahaha. ya maaf ya tadi saya nggak tahu. Gini bukannya saya belagu Y o. Tapi ini ada tamu. Lebih baik aku kasih kartu pengenal saya ini ada nomer hp saya. Nanti hubungi saya aja. Kalau ada waktu luang kita nongkrong bareng. Iya juga ajak si Anto dan si Yudi kalau kamu juga ingat mereka hehehehe. "
"Oke lah"
Disinilah perbedaab yang pernah Ahyo kenal sahabatnya Khabar.
#########
Namun keesokan harinya saat Ahyo bertugas lagi. Datang pasien seorang guru yang sakit dan seorang teknika mesin yang sakit. Tak tahu Ahyo pas waktu bertugas di Ruang UGD, tak sengaja menanyai identitas mereka.
"Iya selamat pagi pak. Ada yang bisa saya bantu."
"Iya. Saya 2 hari ini sering pusing dan seolah pusing saya ini tidak seperti biasanya."
"Iya. Ini atas nama bapak siapa?"
"Pak Yudi"
"Hah?"
"Kenapa pak?"
"Yudi Ilham kah pak?"
"Iya."
"Saya Ahyo sahabat bapak . Hehehehe."
Tak sengaja mereka bentanya tanya itu di dengar oleh pasiennya yang lain. Seorang bapak yang di ruang tunggu itu tak sengaja mendengar obrolan mereka dan gak tahu kenapa langsung masuk.
Ternyata bapak yang ada di ruang tunggu itu adalah Anto. Masuk tanpa permisi dan langsung berkata kata.
"Hahaha. Saya Anto kawan. Maaf tak sengaja mendengar pembicaraan kalian."
"Benarkah pak Anto. Hahaha" ucap Yudi dan Ahyo.
Akhirnya atas takdir Tuhan mereka di temukan dengab karakter yang sudah berbeda di masa SMA nya dulu.